24 Orang Tewas, Biden: Kebakaran LA Paling ‘Menghancurkan’ dalam Sejarah California
TRANSINDONESIA.co | Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis (9/1/2025) menyatakan kebakaran hutan yang melanda Los Angeles merupakan kebakaran terburuk dalam sejarah California, sembari menjanjikan tambahan dana dan sumber daya federal untuk membantu negara bagian tersebut.
“Ini adalah kebakaran paling luas dan mengerikan dalam sejarah California,” kata Biden saat mengadakan rapat khusus dengan para pejabat senior pemerintah di Gedung Putih.
Ia menyebut warga di Los Angeles tengah “menghadapi mimpi buruk” dan memuji para pemadam kebakaran sebagai “pahlawan,” yang rela menerjang kobaran api demi melakukan pemadaman.
Presiden yang akan segera lengser itu membatalkan rencana perjalanan ke Roma yang semula dijadwalkan pada Kamis, agar tetap berada di Washington dan mengoordinasikan tanggapan pemerintah AS terhadap kebakaran yang setidaknya telah merenggut lima nyawa.
Biden mengatakan pemerintah federal akan menanggung 100 persen biaya penanganan bencana ini selama 180 hari pertama, sesuai permintaan Gubernur California dari Partai Demokrat, Gavin Newsom.
Ia menambahkan bahwa 400 petugas pemadam kebakaran federal dan 30 pesawat serta helikopter pemadam akan dikirim ke Los Angeles, sementara Departemen Pertahanan akan mengirim delapan pesawat besar dan 500 personel pembersih lahan kebakaran.
Wakil Presiden Kamala Harris, yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden dan berasal dari California, menyebut kebakaran tersebut “seperti kiamat.”
Ia juga menyoroti kasus-kasus perusahaan asuransi yang membatalkan polis keluarga yang kehilangan rumah akibat kebakaran ini.
Sementara itu, Biden membantah klaim yang didorong oleh presiden terpilih Donald Trump bahwa petugas kesulitan memadamkan api karena kekurangan air.
Biden mengatakan masalah sebenarnya terletak pada pemadaman listrik, yang dilakukan perusahaan utilitas karena khawatir kabel listrik rusak bisa memicu lebih banyak kebakaran, sehingga pompa air ikut mati.
Trump, yang akan dilantik untuk masa jabatan keduanya pada 20 Januari mendatang, telah memanfaatkan isu kebakaran ini untuk meluncurkan serangan politik terhadap Biden dan Newsom.
Korban Tewas 24 Orang
Jumlah korban tewas akibat kebakaran di Los Angeles, Amerika Serikat terus bertambah. Otoritas setempat mengatakan 24 orang tewas dan 16 orang lainnya hilang akibat kebakaran di wilayah Eaton dan Palisades.
Kini, petugas pemadam kebakaran tengah berjuang untuk mencegah kebakaran itu menyebar ke wilayah lain.
Petugas udara membombardir wilayah perbukitan yang terbakar dengan air dan bahan lainnya untuk menahan kebakaran Palisades yang terus meluas hingga 1.000 hektare, dari total 23.000 hektare telah hangus terbakar dan baru 13% yang mampu diatasi.
Badan Cuaca Nasional AS memperingatkan bahwa angin kencang Santa Ana—yang memicu kebakaran—akan kembali meningkat pada Sabtu dan Minggu (12/1/2025).
“Kabupaten LA mengalami malam penuh teror dan patah hati yang tak terbayangkan,” kata Pengawas Kota Los Angeles Lindsey Horvath, pada Sabtu (11/1/2025).
Kini kebakaran Palisades mengancam wilayah Brentwood. Kebakaran telah menyebar ke lingkungan Mandeville Canyon, yang memicu perintah evakuasi untuk sebagian besar Brentwood.
Kawasan ini adalah daerah elit tempat tinggal Arnold Schwarzenegger, kepala eksekutif Disney Bob Iger, dan bintang NBA LeBron James.
Selain itu, Getty Center, museum di puncak bukit yang menyimpan lebih dari 125.000 karya seni, termasuk karya-karya Van Gogh, Rembrandt, Rubens, Monet, dan Degas, juga berada di zona evakuasi. Bangunan tersebut sejauh ini tidak rusak. [voa/bbc]