Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir Longsor Kabupaten Bandung
TRANSINDONESIA.co | Banjir meluas merendam delapan desa di Kabupaten Bandung hingga Senin 25 Nopember 2024 masih digenangi banjir sejak Kamis 21 Nopember 2024, dipicu hujan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota dan Kabupaten Bandung, menyebabkan debit air Sungai Citarum meluap ke permukiman warga.
Desa terdampak banjir, Desa Bojongsari, Bojongsoang, Tegaluar, Dayeuhkolot, Citereup, Rancamanyar, Sukamukti, dan Desa Sumbersari. Ketinggian muka air bervariasi antara 30-150 meter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat jumlah warga terdampak akibat kejadian ini sebanyak 3.976 Kepala Keluarga (KK) atau 11.082 jiwa.
Sedikitnya 236 KK atau 707 jiwa terpaksa mengungsi di 10 titik pengungsian berupa masjid, sekolah, dan kantor desa terdekat.
Berdasarkan informasi dari Badan SAR Kabupaten Bandung, tim pencarian dan pertolongan masih melakukan pencarian satu warga yang diduga hilang terseret arus.
“Hasil kaji cepat sementara melaporkan kerugian materil yaitu 1.169 unit rumah terendam banjir, tiga unit rumah rusak berat, dua unit fasilitas ibadah terdampak, dan satu unit gudang terdampak,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan persnya diterima redaksi, Senin 25 Nopember 2024 siang.
Menurutnya, BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan asesmen di lapangan dan mendistribusi bantuan permakanan, sembako, dan logistik untuk warga terdampak.
Lebih lanjut dikatakan Muhari, Pemerintah daerah setempat mengupayakan percepatan penanganan darurat ini dengan upaya penyedotan genangan. Meskipun demikian, rencana ini akan dilaksanakan dengan melihat perkembangan cuaca.
“Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kabupaten Bandung Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa hari kedepan,” jelasnya.
Potensi Bencana Hidrometeorologi Basah
Selain banjir, BPBD Kabupaten Bandung turut mencatat beberapa kejadian tanah longsor dan pergeseran tanah pada Ahad 24 Nopember 2024.
“Longsor terjadi akibat dipicu hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey. Tiga rumah terdampak dengan amblasnya tanah di teras rumahnya,” ujar Muhari.
Lokasi lain terdampak longsor terjadi di Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenyan. Satu rumah ambruk tertimpa material tanah di tebing sebelah rumah.
Sedangkan wilayah terdampak longsor lainnya berada di Desa Girimulya di Kecamatan Pacet, Desa Neglasari di Kecamatan Banjaran, Desa Sukamaju di Kecamatan Majalaya, Desa Sadu di Kecamatan Soreang, dan Desa Mekarsari di Kecamatan Pacet.
Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan Surat Keputusan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung dengan Nomor 300.2.1/KEP.682-BPBD/2024 terhitung mulai tanggal 23 November s.d. 6 Desember 2024.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga Kabupaten Bandung untuk waspada saat memasuki musim penghujan saat ini. Selain banjir, Kabupaten Bandung Barat turut berpotensi bencana hidrometeorologi basah seperti tanah longsor dan angin kencang,” kata Muhari.
Sebagai langkah mitigasi, warga dapat memeriksa kondisi rumah seperti rangka atap dan memastikan tidak ada rekahan pada tembok, serta memangkas dahan pohon yang sudah terlalu tinggi.
“Untuk warga yang bermukim di wilayah tebing, BNPB mengimbau untuk selalu waspada jika turun hujan deras lebih dari satu jam. Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman guna menghindari potensi tanah longsor,” pungkas Muhari. [rmh]