Komnas Perempuan Nobatkan KAI Pelopor Membangun Ruang Aman dan Kekerasan
TRANSINDONESIA.co | PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menerima penghargaan dari Komnas Perempuan kategori pelopor “Membangun Ruang Aman dari Kekerasan” dalam acara Peringatan 26 Tahun Komnas Perempuan dan Apresiasi Mitra Komnas Perempuan. Penghargaan tersebut diberikan oleh Ketua Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani kepada Direktur SDM dan Umum KAI Rosma Handayani di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir KAI telah meluncurkan berbagai program inisiatif untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
“KAI terus berupaya untuk berkolaborasi dengan komunitas pecinta kereta api dan instansi terkait untuk menjalankan program edukasi/kampanye mengeni stop kekerasan berbasis gender dan kekerasan lainnya di lingkungan KAI Group. Selain itu, KAI juga menyediakan fasilitas yang ramah perempuan dan anak, seperti ruang laktasi bagi Ibu menyusui serta area bermain anak di stasiun dan toilet terpisah bagi wanita dan pria baik di stasiun maupun kereta,” jelas Anne.
“Selain untuk layanan kereta api, KAI juga berupaya memberikan perlindungan untuk para perempuan seperti di layanan Commuterline. Pada layanan Commuterline, KAI memberikan pin khusus bagi ibu hamil serta menyediakan gerbong khusus perempuan,” ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
KAI saat ini juga berupaya mencegah aksi pelecehan dengan melengkapi layanan Commuterline dengan sistem CCTV Analytic.
“CCTV Analytic yaitu sistem CCTV yang dapat mengidentifikasi melalui rekam wajah pelaku tindak pelecehan maupun tindak kriminal lainnya yang sudah menjadi data base pada system. Sistem ini dirancang untuk mencegah pelaku pelecehan atau tindak kriminal lainnya masuk kembali ke area stasiun,” tambah Anne.
Anne mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan penghargaan dari Komnas Perempuan yang diberikan kepada KAI.
“Kami berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya untuk menghentikan bentuk prilaku kekerasan apapun di lingkungan kereta api secara kontinu dan berharap dapat menginspirasi lebih banyak institusi untuk mengambil langkah-langkah serupa dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua kalangan,” tutup Anne. [rhy]