In vanum lingua laborat si cor non orat

TRANSINDONESIA.co | Sia sia raga belajar jiga hati tidak berdoa demikianlah kira kira makna dari In vanum lingua laborat si cor non orat. Di dalam pendidikan moralitas menjadi sangat penting dan mendasar dengan berbasis Literasi. Apa guna pendidikan jika tidak tercerahkan. Pendidikan menjadi harapan masa depan bangsa.

Tatkala pendidikan hanya sibuk dengan angka angka atau rangking dan kaitan dengan karier maka pendidikan akan sia sia.

Kita ingat bahwa ” non scholae set vitae discismus” belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup. Pendidikan untuk membuat bertahan hidup, tumbuh dan berkembang. Urip iku urup, hidup itu menyala. Kata kata menyala sekarang ini menjadi terkenal dalam komunikasi. Makna menyala ini akan membawa terang, mencerahkan dsn memberi hidup dan kehidupan.

Kejujuran, kebenaran dan keadilan ini semestinya juga menjadi landasan pendidikan. Maka dalam pendidikan tidak sebatas olah pikir namun diimbangi dengan olah jiwa, olah rasa, dan olah raga.

Lembaga pendidikan tidak boleh putus atau menjadi eksklusif melainkan terbuka. Agar pemikiran akan kebaruan terus muncul dan hidup di dalam lembaga pendidikan. Di era digital yang serba saling terhubung maka konteks smart atau yang fungsional dapat dibangun.

Setidaknya dalam konteks smart campus mencakup :
1.Lingkungan yang asri dan ngangeni, beraih dan bercita rasa seni
2.Nuansa akademik ada di semua sudut lingkungan sekolah
3.Ada Literation centre sebagai pusat literasi untuk menampung produk produk virtual maupun aktual dan juga untuk komunikasi koordinasi komando pengendalian dan informasi.
4.Guru guru atau pengajar atau sebagai nara sumber adalah orang orang yang berkualitas sebagai sang pencerah yang mampu menjadi role model atau ikon kecerdasan bagi anak didiknya.
5.Didukung smart class dan sistem sistem untuk pembelajaran dalam dialog peradaban.
6.Nilai nilai keutamaan menjadi dasar bagi kemanusiaan, keturan sosial dan peradaban.
7.Proses pembelajarannya profesional, cerdas, bermoral dan modern.
8.Kurikulum yang dinamis berbasis pada:
a. Keilmuan/ ilmu pengetahuan
b. Penelitian atau pengkajian
c. Studi kasus secara proactive dan problem solving
d. Kebaruan atau novelti
e. Social engineering
f. Bhakti masyarakat/ bhakti sosial
g. Olah rasa/ bidang seni budaya
h. Olah raga
i. Olah rasa/ mental spiritual dan penanaman budaya
9.Memiliki Jurnal dan Penerbitan
10.Ikatan alumni

Masih banyak hal yang bis dikembangkan dalam membangun smart campus. (Chrysnanda Dwilaksana)

 

Hkg 140924

Share