Tersangka Pemberontak Houthi Serang 2 Kapal di Laut Merah

TRANSINDONESIA.co | Serangan yang diduga dilakukan pemberontak Houthi Yaman menargetkan dua kapal di Laut Merah pada Senin (2/9), kata pihak berwenang. Serangan tersebut terjadi di dekat tempat di mana para petugas ingin menyelamatkan sebuah kapal tanker bermuatan minyak yang masih terbakar akibat serangan lain oleh kelompok tersebut.

Ini diduga merupakan serangan terbaru dalam kampanye pemberontak dukungan Iran tersebut yang telah mengacaukan jalur perdagangan senilai $1 triliun yang melewati Laut Merah setiap tahun terkait perang Israel-Hamas di Jalur Gaza. Serangan-serangan itu juga menghentikan sejumlah pengiriman bantuan untuk Sudan dan Yaman yang dilanda konflik.

Sementara itu, berbagai upaya untuk menyelamatkan kapal Sounion yang masih terbakar dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan bencana ekologi yang ditimbulkan oleh muatannya, 1 juta barel minyak mentah.

Dalam serangan pertama pada Senin, dua proyektil menghantam kapal sasaran, dan ledakan ketiga terjadi di dekatnya, kata pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), bagian dari militer Inggris.

“Upaya mengatasi kerusakan sedang berlangsung,” kata UKMTO. “Tidak ada korban jiwa di kapal dan kapal itu sedang menuju pelabuhan persinggahan berikutnya.”

Waktu dan koordinat serangan yang diberikan UKMTO sesuai dengan jalur kapal tanker minyak berbendera Panama Blue Lagoon I, yang kini sedang berlayar ke arah selatan melewati Laut Merah ke tujuan yang tidak dilaporkan. Blue Lagoon I datang dari pelabuhan Ust-Luga di kawasan Laut Baltik, Rusia, dan telah menyatakan bahwa kapal itu memiliki muatan asal Rusia.

Dalam beberapa bulan ini, Blue Lagoon I telah berlayar ke India, yang lebih dari 40% impor minyaknya berasal dari Rusia meskipun Moskow sedang berperang dengan Ukraina dan menghadapi sanksi-sanksi internasional terkait perang itu.

Operator kapal yang berbasis di Yunani tidak dapat segera dihubungi.

Belakangan, pada Senin pagi, UKMTO melaporkan serangan kedua di lepas pantai kota pelabuhan Hodeida yang dikuasai Houthi. Perusahaan keamanan swasta Ambrey mengatakan sebuah drone menghantam sebuah kapal dagang, namun tidak ada laporan mengenai kerusakan atau korban luka. Serangan itu terjadi hanya beberapa kilometer dari lokasi serangan terhadap Blue Lagoon I, kata Ambrey.

Kelompok Houthi tidak segera mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan itu. Namun, biasanya perlu waktu berjam-jam bahkan berhari-hari bagi pemberontak untuk mengakui serangan mereka.

Houthi telah menargetkan lebih dari 80 kapal dengan rudal dan drone sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober lalu. [voa]

Share