Trump, Harris Saling Mencemooh dalam Kampanye Pilpres AS Terbaru

TRANSINDONESIA.co | Persaingan untuk menjadi presiden AS mendapat energi baru pada Selasa (23/7), ketika mantan Presiden Donald Trump dan lawan barunya dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, tidak menunjukkan keraguan untuk saling mengejek ketika mereka maju menuju pemilu pada bulan November mendatang.

Sementara itu di Washington, Presiden Joe Biden diam-diam telah kembali ke Gedung Putih, setelah pulih dari COVID-19, untuk meningkatkan ekspektasi bahwa ia akan menggunakan sisa masa jabatannya untuk mencapai tujuan dalam kebijakan luar negeri.

Trump dengan cepat beralih menyerang Harris setelah Biden, 81, mengumumkan pengunduran dirinya dalam kancah pilpres AS pada hari Minggu (21/7) di bawah tekanan dari rekan-rekan Demokrat yang khawatir akan kelemahannya, ketajaman mentalnya, dan menurunnya jumlah pemilih dalam sejumlah jajak pendapat.

“Kamala Harris yang suka berbohong menghancurkan semua yang ia sentuh!” tulis Trump, 78, di platform Truth Social-nya pada Selasa. Sebelumnya, ia menuduh Harris membantu menutupi kondisi Biden.

“Partai Demokrat berbohong dan menyesatkan publik tentang Joe Biden, dan kini kami mendapati bahwa ia adalah seorang dengan daya ingat dan fisik yang ‘KACAU,’” kata Trump. “Mereka juga menyesatkan Partai Republik, sehingga membuang banyak waktu dan uang” untuk iklan-iklan politik yang menarget Biden.

Harris, mantan jaksa penuntut di California, yang merupakan negara bagian terpadat di AS, mengatakan dalam rapat umum pada hari Selasa bahwa ia mengenal orang-orang seperti Trump.

Pada akhir Mei, Trump divonis bersalah atas 34 tindak pidana kejahatan terkait pembayaran uang tutup mulut pada tahun 2016 yang dilakukan tepat sebelum pemilu yang ia menangkan delapan tahun lalu. Uang itu dibayarkan kepada seorang bintang film porno untuk membungkam tuduhannya yang tela dibantah oleh Trump – bahwa ia berkencan satu malam dengannya 10 tahun sebelumnya.

Harris mengatakan, sebagai jaksa ia menangani segala jenis pelaku: “Predator yang menganiaya perempuan, penipu yang menipu konsumen, penipu yang melanggar aturan demi keuntungan mereka sendiri.”

Meskipun sebagian pejabat Partai Demokrat semula mengira mundurnya Biden mungkin akan memunculkan persaingan di antara beberapa pesaing untuk nominasi presiden dari partai itu, namun pencalonan Harris yang mungkin paling cepat mendapat dukungan.

Hingga Senin (22/7) malam, Haris telah mengantongi cukup dukungan dari para delegasi partai untuk secara tidak resmi mengamankan tiket nominasi capres menjelang Konvensi Nasional Partai Demokrat, yang akan digelar pada 19-22 Agustus di Chicago. Partai Demokrat sendiri akan menggelar pemilihan virtual untuk menentukan capres paling cepat dalam waktu dekat.

Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, yang masih menjadi figur berpengaruh di dalam Partai Demokrat, telah menyampaikan dukungannya pada Harris. Aktor George Clooney juga telah mengambil langkah serupa. Clooney sebelumnya menulis kolom opini di harian The New York Times di mana ia menyerukan Biden untuk mundur dari pilpres AS.

Harris bergerak menuju Milwaukee pada Selasa, yang menjadi lokasi medan pertempuran politik di negara bagian Wisconsin, untuk kampanye pertamanya sebagai capres AS.

Di Washington, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memuji Harris untuk perannya sebagai “suara terdepan dalam kebijakan luar negeri dan diplomasi AS.” [voa]

Share