Pasca Percobaan Pembunuhan Trump, Biden Ajak Warga AS “Bersatu sebagai Satu Bangsa”
TRANSINDONESIA.co | Presiden Joe Biden pada hari Minggu (14/7) mengimbau agar Amerika “bersatu sebagai satu bangsa,” setelah percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump pada hari Sabtu (13/7).
“Seperti yang saya katakan tadi malam, tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini atau kekerasan apa pun dalam hal ini. Percobaan pembunuhan itu bertentangan dengan semua yang kita perjuangkan, sebagai sebuah bangsa, semuanya. Itu bukan jati diri kita sebagai bangsa. Itu bukan Amerika. Dan kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Persatuan adalah tujuan yang paling sulit dipahami. Tapi tidak ada yang lebih penting dari itu saat ini. Persatuan. Kita akan berdebat, dan kita akan berbeda pendapat. Itu tidak akan berubah, tetapi kita tidak akan melupakan fakta siapa kita sebagai orang Amerika.”
Lebih Biden mengajak semua pihak untuk membiarkan Biro Penyidik Federal (FBI) dan badan-badan federal lain bekerja, dan tidak membuat asumsi tidak berdasar. Presiden juga memerintahkan penyelidikan menyeluruh dan cepat.
“Kami belum memiliki informasi tentang motif penembak. Kami tahu siapa dia. (Tapi) saya mendesak semua orang, semua orang, tolong jangan membuat asumsi tentang motif atau afiliasinya. Biarkan FBI dan agen-agen mitra mereka melakukan pekerjaan mereka. Saya telah menginstruksikan agar penyelidikan ini dilakukan secara menyeluruh dan cepat. Para penyelidik akan mendapatkan semua sumber daya yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan penyelidikan ini.”
Biden menyampaikan pernyataan singkat itu dari Gedung Putih setelah menerima pengarahan tentang penyelidikan terhadap upaya pembunuhan Trump itu di Situation Room.
Biden berencana untuk menyampaikan pidato yang lebih panjang pada Minggu malam dari Ruang Oval Gedung Putih. [voa]