BPS: Penduduk Miskin di Indonesia Turun 0,33 Persen

TRANSINDONESIA.co | Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan persentase penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan 0,33 persen menjadi 9,03 persen atau sekitar 25,22 juta orang pada Maret 2024, dibandingkan Maret 2023 sebesar 9,36 persen atau 25,90 juta orang

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan batas garis kemiskinan pada Maret 2024 naik menjadi 5,90 persen tahun ke tahun, dengan rincian Rp601.971 untuk perkotaan dan Rp556.874 untuk perdesaan.

“Penurunan tingkat kemiskinan terjadi di semua wilayah Indonesia dimana Bali dan Nusa Tenggara dengan tingkat penurunan kemiskinan tertinggi,” kata Imam di Jakarta, Senin (7/1/2024).

Berdasarkan wilayah, lanjutnya, pada 2024, penduduk miskin masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sebanyak 13,24 juta orang atau 52,49 persen dan Sumatera sebanyak 5,55 juta orang atau 22,01 persen.

Imam menilai data ini menunjukkan tren positif dalam upaya penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia. Sehingga jumlah penduduk miskin berkurang 3,06 juta orang atau turun 2,22 persen poin dalam sepuluh tahun terakhir.

Imam mengatakan rata-rata penurunan penduduk miskin setiap tahunnya mencapai 300 ribu orang. Terlihat laju penurunan kemiskinan di wilayah perdesaan relatif lebih tinggi dibandingkan wilayah perkotaan.

Menurutnya, terdapat empat faktor kunci yang menekan tingkat kemiskinan pada Maret 2024. Hal ini meliputi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen pada kuartal I 2024 sebagai indikator kuatnya aktivitas ekonomi domestik Indonesia.

“Nilai tukar petani secara umum (naik 7,70 persen) dan secara khusus subsektor tanaman pangan (naik !0,06 persen) pada Maret 2024 lebih tinggi dari Maret tahun lalu,” sambung Imam.

Hal ini sejalan dengan peningkatan upah buruh lapangan usaha pertanian yang naik 8,42 persen secara tahunan pada Februari 2024. Dibarengi upaya intervensi pemerintah melalui sejumlah program bantuan berdampak terhadap penurunan tingkat kemiskinan.

“Pemerintah menyalurkan berbagai bantuan sosial pada Januari-Maret seperti bantuan pangan beras, BLT mitigasi risiko pangan, BNPT, PKH dan PIP,” jelas Imam. [met]

Share