Ribuan Perempuan Gelar Unjuk Rasa di Prancis Melawan Kelompok Sayap Kanan
TRANSINDONESIA.co | Ribuan perempuan turun ke jalan di sejumlah kota di seluruh Prancis pada hari Minggu (23/6) untuk memprotes Partai Politik National Rally (RN) pimpinan Marine Le Pen yang berhaluan kanan ekstrem, di saat jajak pendapat menunjukkan bahwa partai tersebut dapat memenangkan pemilihan parlemen mendatang.
Sekitar 200 kelompok hak-hak perempuan dan serikat pekerja mengorganisir demonstrasi di puluhan kota, termasuk di Paris, dan mengatakan bahwa hak-hak perempuan mendapat serangan ketika negara dipimpin oleh partai-partai yang berhaluan kanan ekstrem. Di Paris, lebih dari 10.000 perempuan turut serta dalam aksi demonstrasi damai tersebut, kata penyelenggara.
Pada bulan Maret lalu, Prancis memasukkan hak aborsi ke dalam konstitusinya, yang merupakan yang pertama di dunia, namun beberapa anggota parlemen Partai National Rally menentang undang-undang tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai sikap partai itu terhadap hak-hak perempuan.
RN dan sekutu-sekutunya terlihat unggul dalam putaran pertama pemilihan parlemen Prancis yang akan berlangsung pada 30 Juni, dengan perolehan 35,5% suara, menurut jajak pendapat yang diterbitkan pada Minggu (23/6).
Survei Ipsos – yang dilakukan untuk surat kabar Le Parisien dan Radio France pada 19-20 Juni – menunjukkan aliansi sayap kiri New Popular Front (NPF) berada di posisi kedua dengan 29,5% suara. Sementara itu, aliansi sentris pimpinan Presiden Emmanuel Macron berada di posisi ketiga dengan perolehan 19,5% suara.
Macron menyerukan pelaksanaan pemilu parlemen yang dipercepat setelah Partai National Rally meraih kemenangan dalam pemilu Uni Eropa pada bulan ini, dengan memperoleh sekitar 32% suara, mengalahkan aliansi Macron yang berhaluan tengah yang hanya mendapat 15% suara. RN memperoleh 30% suara perempuan, naik 10 persen dibandingkan pemilu UE tahun 2019. [voa]