100 Lebih Tewas akibat Hujan dan Banjir di Pakistan dan Afghanistan
TRANSINDONESIA.co | Pihak berwenang di Pakistan dan Afghanistan mengatakan pada hari Selasa (16/4) bahwa curah hujan yang tinggi di luar musim, petir dan banjir di kedua negara bertetangga tersebut telah menewaskan sedikitnya 100 orang selama beberapa hari terakhir.
Juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional Afghanistan mengatakan banjir telah menyebabkan kerugian jiwa dan material di 13 dari 34 provinsi di negara itu.
Janan Saiq melaporkan, bencana tersebut mengakibatkan hampir 50 orang tewas, puluhan luka-luka, dan hilangnya ratusan hewan ternak.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Afghanistan mengatakan pada hari Selasa bahwa hujan lebat dan banjir baru-baru ini telah berdampak pada lebih dari 1.200 keluarga dan merusak hampir 1.000 rumah dan sedikitnya 25.000 hektar lahan pertanian.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa PBB dan mitra-mitranya “sedang menilai dampak dan kebutuhan terkait serta memberikan bantuan.”
Badan meteorologi Afghanistan memperkirakan curah hujan yang lebih lebat diperkirakan akan terjadi di sebagian besar provinsi.
Afghanistan yang dilanda kemiskinan belum pulih dari kehancuran akibat konflik dan bencana alam selama bertahun-tahun, termasuk banjir, kekeringan, dan gempa bumi.
Oktober lalu, serangkaian gempa bumi mengguncang provinsi Herat di Afghanistan barat dan provinsi-provinsi sekitarnya, menewaskan sekitar 1.500 orang. [voa]