tersebut, terhitung mulai 28 Maret 2024 sampai dengan proses investigasi serta proses hukum dengan pihak berwenang selesai,” tegasnya. Meski 4 SPBU tersebut ditutup, Eko menekankan Pertamina tetap menjamin kelancaran distribusi dan keamanan stok BBM. Ini dilakukan di sejumlah wilayah Jawa Barat, terutama untuk masyarakat di Kota Tangerang, Depok, dan Jakarta Barat. Selama penghentian operasional sementara, Eko menyarankan warga beralih ke SPBU Pertamina lainnya. Eko merinci sejumlah pom bensin alternatif di Tangerang, yakni SPBU 34-15106 Pinang, SPBU 34-15118 Sudimara Pinang, SPBU 34-15102 Ciledug, dan SPBU 34-15136 Karang Tengah. Sedangkan warga Depok bisa beralih ke SPBU 31-13701 COCO Gandaria, Jakarta Timur serta SPBU 34-11507 dan SPBU 34-11508 Kebun Jeruk untuk masyarakat di sekitar Jakarta Barat.
TRANSINDONESIA.co | Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan gudang amunisi yang meledak merupakan tempat penyimpanan peluru sisa latihan, juga tempat menyimpan amunisi yang sudah kadaluarsa.
“Ledakan terjadi di gudang, gudang penyimpanan amunisi sisa latihan, atau amunisi-amunisi yang sudah expired (kadaluarsa). Pukul 03.45 dini hari api di padamkan,” kata Agus saat meninjau Gudang Amunisi Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 7, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (31/3/2024).
Lebih lanjut dikatakannya, jajaran TNI dibantu satuan Jihandak sedang melakukan penyisiran lokasi pasca api padam. Penyisiran itu guna membersihkan peluru-peluru yang terpental saat terjadinya ledakan.
“Kemudian satuan teritorial sudah di data. sudah cek di pemukiman-pemukiman yang ada di sekitar ledakan,” kata Panglima.
Tidak lupa, Agus menegaskan, masyarakat harus melapor kepada pihak berwenang jika menemukan peluru ataupun granat. “Diharapkan masyarakat menemukan serpihan atau selongsong, agar dilaporkan ke aparat,” katanya.
Sebelumnya, ledakan dahsyat gudang peluru Batalyon Artileri Medan (Yon Armed)-7/105 GS/Biring Galih Kodam Jaya yang berlokasi di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terjadi di gudang nomor 6 Gudmurah Kodam Jaya merupakan gudang amunisi kadaluwarsa hingga berita ini diturunkan Ahad (31/3/2024) dinihari, ledakan masih terus terjadi, sejak ledakan pertama yang mendentum pada Sabtu (30/3/2024) pukul 18:05 WIB.
“Gudang nomor 6 berisi amunisi yang kadaluarsa pengembalian dari berbagai satuan wilayah Kodam Jaya di Jakarta. Ada 160 ribu jenis amunisi di gudang yang rencananya akan dimusnahkan. Amunisi kadaluarsa, sudah membuat penghapusan dari tahun kemarin, masih dilakukan pemilihan. Mungkin karena labilnya amunisi dan ada gesekan terjadi kebakaran,” ungkap Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan saat memantau langsung ledakan gudang peluru di Markas Yon Armed, Bantargebang, Kota Bekasi, yang tidak begitu jauh dari gudang peluru yang meledak, Sabtu (30/3/2024) malam.
Menurut Pangdam Jaya, berawal dari pukul 18:05 ada asap dari gudang, kemudian terjadi kebakaran dan ledakan hingga saat ini masih terjadi dan belum dapat dilakukan pemadaman karena sangat berisiko.
Dikatakannya, di lokasi tersebut terdapat 16 gudang yang semua dalam banker, dan pengamanan gudang sudah sedemikian rupa hingga tidak terjadi keluar dan mengkhawatirkan warga sekitar.
“Sampai saat ini tidak ada korban. Gudang sudah demikian aman dari ledakan. Masih menunggu untuk bisa masuk ke lokasi, karena tidak mau ambil resiko masih adanya ledakan ledakan,” ujar Pangdam.
Pangdam mengimbau masyarakat agar tidak mengambil atau menyentuh proyektil, amunisi atau material yang keluar dari gudang ke lokasi warga.
“Kita imbau warga tidak mengambil proyektil, amunisi atau material yang meledak keluar hingga ke pemukiman warga. Segera laporkan dan amankan untuk keselamatan warga,” katanya.
Sementara, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yang langsung memantau ledakan gudang peluru dari Mako Yon Armed menyatakan pihaknya menghimbau masyarakat menjauhi lokasi ledakan.
“Menghimbau masyarakat yang sangat mungkin terdampak untuk menjauh,” katanya.
Menurutnya, lokasi gudang peluru merupakan wilayah hukum Polda Jawa Barat.
“Karena ini perbatasan wilayah Hukum Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat, Polda Metro membantu menyisir. Dan meminta masyarakat yang menemukan atau mengetahui benda benda mirip amunisi jangan disentuh segera lapor. Keamanan warga menjadi prioritas,” katanya. [met/sfn]