Amerika Minta Israel Lindungi Warga Sipil Palestina

TRANSINDONESIA.co | Amerika Serikat mendesak Israel tidak melakukan serangan militer di Rafah. Tanpa rencana dalam menjamin keselamatan warga sipil Palestina.

“Kami sudah jelas. Mengenai perlunya memprioritaskan perlindungan warga sipil,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin seperti dilansir Reuters, Rabu (20/3/2024).

“Operasi militer tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang jelas dan dapat dilaksanakan untuk mengevakuasi warga sipil keluar dari ruang pertempuran. Serta juga merawat mereka setelah Anda mengevakuasi mereka,” ujarnya menambahkan.

Austin mengatakan Amerika telah menyampaikan kekhawatiran pihaknya kepada otoritas Israel di semua tingkatan. Di mana menyampaikan pesan tersebut kepada menteri pertahanan Israel beberapa kali.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan kelompok Palestina, Hamas, pada Oktober 2023 lalu. Ini menewaskan hampir 1.200 orang.

Sejak itu, lebih dari 31.800 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza. Hampir 74 ribu lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang tersebut membuat 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan. Lalu air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu telah rusak atau hancur. [rri/rts]

Share