KPU-Bawaslu Adu Data Soal Logistik Pemilu
TRANSINDONESIA.co | KPU RI merespon data hasil pengawasan Bawaslu RI, terhadap masalah distribusi logistik Pemilu 2024. KPU juga menyoroti, permintaan Bawaslu terhadap akses Silog (Sistem Informasi Logistik Pemilu 2024).
Komisioner KPU Yulianto Sudrajat mengatakan, lembaganya juga memiliki data terkait logistik pemilu yang mengalami kerusakan. Seperti surat suara, kotak suara, bilik suara, hingga segel yang rusak.
“Ya itu (data masalah logistik pemilu) dari Bawaslu, kita ada data sendiri. Kita juga punya data sendiri, kita kan yang melakukan dan melaksanakan,” kata Yulianto dalam keterangan persnya, Rabu (10/1/2024).
Ia juga angkat bicara, atas data Bawaslu yang menyebut pengiriman logistik pemilu salah lokasi atau tertukar. Menurutnya, Bawaslu seharusnya memberikan data itu kepada KPU sebelum dipublikasikan.
“Ditemukan berapa banyak ditempat mana? Itu ya g akan kita klarifikasi. Kita ada datanya juga kok,” ucap Yulianto.
Kemudian, ia mengaku, KPU terus melakukan koordinasi dengan jajarannya di daerah terkait logistik pemilu. Semua itu, demi kelancaran pendistribusian logistik pemilu yang sudah memasuki tahap kedua.
“Iya itu, ada beberapa, mungkin akan kita sampaikan. Kan datanya banyak sekali itu yg sedang kita data dan pelajari, secepatnya,” ujar Yulianto.
Bawaslu RI membeberkan, sejumlah masalah distribusi logistik Pemilu 2024 tahap I-II yang dilakukan KPU RI. Masalah tersebut, meliputi kotak suara, bilik suara, tinta, hingga segel yang alami kerusakan di sejumlah daerah.
“Bawaslu menemukan masalah pendistribusian logistik Pemilu 2024, terdapat kotak suara rusak dalam pendistribusian tahap pertama di 177 kabupaten/kota. Skala rusak (kotak suara) itu mencapai 34,5 persen,” kata Komisioner Bawaslu RI Puadi dalam keterangan persnya, Rabu (10/1/2024).
Puadi mengatakan, hasil pengawasan Bawaslu juga menemukan bilik pencoblosan rusak terjadi di 61 kabupaten/kota. Tingkat kerusakan bilik suara rusak mencapai 15,9 persen.
“Selain itu, tinta rusak di 124 kabupaten/kota, segel rusak di 30 kabupaten/kota. Pendistribusian logistik yang salah tempat di 10 kabupaten/kota,” ucap Puadi.
Kemudian, Puadi menegaskan, masalah pendistribusian logistik Pemilu 2024 juga terjadi pada tahap II. Bawaslu menemukan surat suara rusak di 127 kabupaten/kota. [rri]