Empat Wartawan Ditembak di Meksiko Selatan

TRANSINDONESIA.co | Empat wartawan ditembak dan terluka di Meksiko Selatan, Selasa (28/11), kata sejumlah pejabat, yang terbaru dari serangkaian serangan yang menjadikan Meksiko salah satu negara paling berbahaya bagi wartawan.

Para penyerang yang mengendarai sepeda motor melepaskan tembakan ke arah tiga jurnalis sekitar tengah hari di Chilpancingo, ibu kota negara bagian Guerrero, tempat mereka sedang meliput sebuah kasus pembunuhan, kata kantor kejaksaan setempat.

Para jurnalis tersebut yang diidentifikasi sebagai Jesus Antonio de la Cruz, Oscar Guerrero dan Victor Mateo Francisco, menderita luka di punggung, lengan dan leher, menurut jaksa.

Kelompok advokasi media Reporters Without Borders (RSF) atau Wartawan Tanpa Tapal Batas mengatakan ketiganya berada dalam kondisi stabil.

“RSF menyerukan kepada pihak berwenang untuk bertindak cepat guna memastikan perlindungan mereka dan keluarga mereka,” kata RSF di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Ketiga jurnalis tersebut meliput berita politik dan kejahatan untuk media lokal yang berbeda, menurut kelompok tersebut.

Jurnalis keempat terluka akibat tembakan di kota Apatzingan di negara bagian tetangga, Michoacan, kata polisi setempat.

Maynor Ramon Ramirez dari portal berita lokal ABC, yang pernah selamat dari serangan pada tahun 2016, dibawa ke rumah sakit menyusul insiden tersebut.

Penembakan itu terjadi seminggu setelah tiga wartawan lainnya diculik dan kemudian dibebaskan di kota Taxco, juga di Guerrero.

Meksiko dianggap sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi jurnalis, menurut RSF.

Jurnalis foto Ismael Villagomez ditembak dan dibunuh bulan ini di kota perbatasan utara Ciudad Juarez. Tiga orang telah ditangkap atas pembunuhannya.

Setidaknya lima jurnalis lainnya telah terbunuh di Meksiko tahun ini, dan lebih dari 150 orang telah terbunuh sejak tahun 2000, menurut RSF. [voa]

Share