Pemberontak Houthi Yaman Rebut Kapal Kargo di Laut Merah

TRANSINDONESIA.co | Kelompok Houthi Yaman, pemberontak yang didukung Iran, menyita sebuah kapal kargo di wilayah selatan Laut Merah dan mengatakan mereka membawa kapal itu ke sebuah pelabuhan di Yaman.

“Kami memperlakukan awak kapal sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai Islam,” kata juru bicara militer kelompok itu dalam sebuah pernyataan. Kelompok itu mengatakan kapal itu adalah sebuah kapal Israel.

Militer Israel pada Minggu (19/11) mengatakan bahwa kapal kargo itu dibajak di wilayah selatan Laut Merah ketika berlayar dari Turki ke India. Pembajakan ini meningkatkan kekhawatiran bahwa ketegangan regional terkait perang Israel-Hamas akan meluas ke sektor maritim.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, militer Israel menyebut pembajakan itu sebagai “insiden yang sangat serius di tingkat global,” tetapi mengatakan kapal itu bukan milik Israel.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kapal itu milik Inggris dan dioperasikan Jepang, serta membawa 25 awak yang berbeda kewarganegaraan tetapi bukan warga Israel.

Seorang juru bicara kelompok Houthi pada Minggu pagi mengatakan bahwa semua kapal yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan Israel, atau membawa bendera Israel bisa menjadi sasaran.

Detail kepemilikan menurut basis data pelayaran publik mengaitkan kepemilikan kapal itu dengan Ray Car Carriers yang didirikan oleh Abraham “Rami” Ungar yang dikenal sebagai salah satunya orang terkaya di Israel.

Ungar kepada The Associated Press mengatakan bahwa dia mengetahui kejadian tersebut tetapi belum bisa berkomentar karena masih menunggu rinciannya.

Sebuah kapal yang terkait dengan Ungar mengalami ledakan pada tahun 2021 di Teluk Oman. Media Israel ketika itu menyalahkan Iran.

Kantor Netanyahu mengecam penyitaan Galaxy Leader, sebuah kapal pengangkut kendaraan dan menyebutnya sebagai “tindakan terorisme Iran lainnya yang mencerminkan pengabaian terang-terangan Iran terhadap warga dunia bebas dan dampaknya secara internasional terkait dengan keamanan rute pelayaran global.”

Menurut pejabat AS, para pembajak turun ke dek kapal dari sebuah helikopter.

Serangan di lepas pantai Yaman itu terjadi hanya beberapa hari setelah Houthi mengeluarkan grafik dengan teks dalam bahasa Ibrani, Arab dan Inggris yang berbunyi, “kami akan menenggelamkan kapal Anda.” Gambar itu menunjukkan sebuah kapal komersial Israel terbakar.

Pada 16 November, International Maritime Security Construct, sebuah kelompok internasional yang berupaya menjaga keamanan di perairan regional, mengeluarkan peringatan kepada seluruh pelaut di Jalur Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb antara Yaman dan Djibouti agar menghindari sejauh mungkin perairan Yaman dan bila memungkinkan merekomendasikan perjalanan pada malam hari.

Seorang pejabat Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan, “kami menyadari situasi ini dan memantaunya dengan cermat.” [voa]

Share