‘Spiderman’ Panjat Gedung Paris, Serukan Perdamaian di Gaza
TRANSINDONESIA.co | Seorang laki-laki asal Prancis, Alain Robert, terampil memanjat gedung-gedung tinggi. Belakangan, ia disebut sebagai Spiderman Prancis.
Ketika dunia terkejut atas kekerasan yang merebak terkait perang Israel-Hamas dan menyuarakan tuntutan bagi perdamaian, Robert tidak tinggal diam. Sebulan setelah perang berkecamuk, ia melakukan apa yang diketahuinya sejauh ini, memanjat gedung untuk menyerukan perdamaian.
Senin lalu, 6 November, Robert tiba di depan gedung pencakar langit di Paris. Ia kemudian menaiki Tour TotalEnergies Coupole. Gedung dengan tinggi 187 meter tersebut terletak di kawasan bisnis La Defense.
Robert memanjat tanpa tergesa-gesa. Ia sempat berhenti sejenak di ketinggian, bersandar pada kaca gedung, untuk minum. Ia juga menunjukkan sikap humorisnya dengan menghembuskan nafas ke kaca gedung dan membentuk lambang hati. Sekitar 90 menit kemudian, ia tiba di puncak gedung tersebut.
Tentang aksinya, Robert mengatakan, “(Pemanjatan) ini juga bentuk teguran keras terkait konflik Palestina dan Israel. Kita harus menemukan solusi yang pas bagi kedua negara, apapun caranya. Pertama, kita perlu melakukan gencatan senjata. Kita tidak bisa terus seperti ini, membombardir Jalur Gaza dan membunuh ribuan warga Palestina dengan dalih bahwa mereka yang lebih dulu melakukan kekerasan pada 7 Oktober. Warga sipil itu tidak berbuat apa-apa. Jadi, serangan ini harus dihentikan. Apa yang sedang terjadi adalah genosida – maaf, saya tidak bisa menggambarkannya dengan cara lain.”
Pejabat kesehatan Gaza Minggu lalu mengatakan lebih dari 9.770 orang Palestina tewas dalam perang, yang dimulai setelah Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan pada 7 Oktober. Jumlah korban tewas kini dikatakan sudah lebih dari 10 ribu. Menurut Israel, serangan Hamas menewaskan 1.400 orang. Dan Hamas juga menyandera lebih dari 240 orang.
Menanggapi ini, komentar Robert, “Kita harus memberitahu Amerika, memberitahu Eropa, China, India, semua negara Timur Tengah untuk duduk bersama, berbicara, dan berbuat sesuatu bagi Palestina untuk mewujudkan negara Palestina yang sejati, dan bukan hanya Jalur Gaza yang kecil dan bagian dari Tepi Barat.”
Robert berulang tahun ke-61 pada hari ia memanjat gedung. Ia menyatakan akan memanjat gedung setiap tahun sebagai tradisi ulang tahun.
“Ini adalah kehormatan, karena bagi saya, menginjak usia 60 adalah waktu yang sangat penting. Di Prancis, dulu kita pensiun pada usia tersebut. Lalu (naik) menjadi 62 tahun, dan sekarang 64 tahun. Untuk merayakan ulang tahun, saya menyatakan, ‘Setiap tahun, saya akan memanjat menara Total sampai saya mencapai usia pensiun,” tukasnya.
Untuk mewujudkan tekadnya, Robert tentu harus tetap kuat. Bagaimana ia menjaga kebugaran dan stamina?
“Dimulai dengan pola hidup sehat. Tidak makan terlalu banyak. Dan terutama untuk saya, indikatornya adalah berat badan. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga berat badan agar tidak naik. Jadi, saya perhatikan betul apa yang saya makan, apa yang saya minum, walaupun saya suka minum sampanye kapan saja. Tetapi, dalam situasi apa saja, saya memantau berat badan saya hampir setiap hari untuk mengetahui apakah berat badan saya bertambah atau tidak.”
Israel pada Minggu menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata di Gaza. Pakar militer mengatakan bahwa pasukannya akan mengintensifkan serangan mereka melawan Hamas, dan menyatakan bahwa operasi militer itu akan dilakukan tanpa batas waktu. [voa]