Pandangan Positif dan Living The Life Tumbuhkan Generasi Milenial Jaga Sejarah dan Pelestarian Budaya

TRANSINDONESIA.co | Sejarah, de facto yang tidak boleh dilupakan apalagi hilang karena zaman, termasuk para generasi milenial atau generasi Z saat ini yang tidak sedikit tergerus era teknologi yang terus berkembang dan tidak terbendung. Hal ini perlu didorong dengan mengedukasi generasi milenial akan sejarah di tengah kehidupan serba canggih.

“Sejarah tidak boleh hilang, sejarah adalah kembangkan saat ini, generasi milenial tetap harus tahu sejarah, khususnya di daerahnya dan Indonesia pada umumnya. Dengan sejarah, generasi milenial memiliki pegangan untuk membangun daerah dan Indonesia ke depan lebih maju dan sejahtera,” kata tokoh perempuan milenial, Anna Purnama Gauri, S.IKom, mengajak dan mengedukasi genarasi milenial di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin 2 Oktober 2023.

Seperti Candi Bangkal kata Anna Purnama, merupakan sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Dusun Bangkal, Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Alas candi berbentuk segi empat itu lanjut Anna Purnama, pada kaki candi terdapat tangga menuju bilik candi. Di atas pintu bilik terdapat hiasan kala. Candi ini termasuk salah satu yang masih berdiri kokoh.

Situs Candi Bangkal berada di dekat Kali Porong tepatnya berada di sebelah barat Kali Porong dengan akses pintu masuk berada di sebelah barat. Posisi Candi Bangkal lurus dengan pintu masuk dikelilingi lahan persawahan, sedang sisi barat lahan pemukiman warga.

“Warga setempat setiap selesai panen menggelar acara sedekah bumi yang disertai dengan pementasan wayang kulit. Ini suatu tradisi yang patut dilanggengkan termasuk generasi milenial,” ungkap Anna Purnama yang merupakan politisi Partai Gerindra.

Keberadaan Candi Bangkal pernah dibahas secara singkat oleh N.J.Krom pada tahun 1923 dalam bukunya Inleiding tot de Hindue Javaansche Kunst. Kemudian E.B Volger dalam bukunya  De Monsterkop in de Hindoe-Javaansche Bouwkunst menjelaskan keberadaan kepala kala yang ada pada candi dibangun pada masa Majapahit yang hingga kini masih berdiri kokoh di atas lahan 1.702 meter persegi.

Anna Purnama Gauri, S.IKom. [Transindonesia.co /Dokumentasi]

Candi Bangkal dibangun pada abad ke 13 sampai 14 Masehi di masa kejayaan Kerajaan Majapahit, memiliki panjang 10,24 meter, lebar 6,25 meter dan tinggi candi 10,8 meter.

“Suatu bukti sejarah bahwa keberadaan Candi Bangkal yang masih berdiri kokoh hingga zaman genarasi milenial bisa melihat’ ke belakang (masa Majapahit) untuk mengenal sejarah dan muatan lokal untuk dilestarikan menjadi potensi budaya,” kata Anna Purnama caleg DPRD Kabupaten Mojokerto dari daerah pemilihan (Dapil) V (Kecamatan Mojoanyar, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Bangsal, Kecamatan Delanggu)

Penggalian potensi budaya dan muatan lokal lanjut Anna Purnama, bisa seiring dengan kehidupan di tengah globalisasi teknologi hingga generasi milenial tetap memiliki kepedulian sejarah dan sosial tinggi.

“Kepedulian sosial tinggi, pandangan positif dan living the life menumbuhkan kepercayaan diri generasi milenial menjaga sejarah dan pelestarian budaya  bangsa serta turut berpartisipasi dalam memakmurkan kehidupan masyarakat Indonesia,” pungkas Anna Purnama. [sfn]

Share