Kekeringan Lombok Utara Meluas, Belasan Ribu Jiwa Terdampak

TRANSINDONESIA.co |  Kemarau berkepanjangan menyebabkan perluasan kekeringan yang mengkhawatirkan di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sebanyak 48 dusun di lima kecamatan tercatat mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU Bahraen Fahmi mengatakan, titik kekeringan bertambah dibandingkan tahun 2022. “Kalau pada tahun sebelumnya hanya 30an dusun, namun tahun ini bertambah menjadi 48 dusun,” kata Bahraen, Ahad (17/9/2023).

Bahkan beberapa titik yang sebelumnya tidak pernah mengalami kekeringan, juga mengalami krisis air bersih serius. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah penyaluran air bersih secara rutin ke daerah yang terdampak.

BPBD melakukan droping air bersih sebanyak tiga hingga empat tangki per hari. Pengiriman dikhususkan ke dusun-dusun yang paling terdampak kekeringan.

“Kami setiap hari 3-4 kali droping air bersih dengan mobil tanki yang berisi lima ribu liter. Ini adalah langkah darurat untuk memastikan pasokan air bersih bagi warga yang membutuhkan,” ujarnya.

Fahmi menjelaskan, mengatasi dampak kekeringan BPBD bersinerji dengan berbagai pihak, termasuk Polres, Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Sosial. Juga Dinas Damkar, dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Utara.

Saat ini upaya-upaya terus dilakukan untuk mengatasi krisis kekeringan ini. “Setidaknya terdapat 13 ribu jiwa terdampak kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini,” katanya. [rri]

Share