Jumlah Korban Tewas Gempa Maroko Terus Meningkat, Upaya Pencarian Berlanjut

TRANSINDONESIA.co | Tim SAR di Maroko, Senin (11/9) terus mencari korban selamat dari gempa bumi dahsyat sementara jumlah korban tewas bertambah menjadi sedikitnya 2.497 orang.

Pemerintah mengatakan tim pencari dari Inggris, Spanyol, Qatar dan Uni Emirat Arab bergabung dalam upaya menggali reruntuhan di desa-desa di Pegunungan Atlas.

Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter terjadi Jumat malam, melukai sedikitnya 2.476 orang selain korban tewas. Survei Geologi AS mengatakan pusat gempa berada 72 kilometer barat daya Marrakesh.

PBB memperkirakan 300.000 orang terkena dampak gempa tersebut, yang merupakan gempa terkuat yang menghantam Maroko dalam satu abad terakhir. Upaya penyelamatan berjalan lambat, dan sebagian warga Maroko mengeluh di media sosial bahwa pemerintah tidak mengizinkan lebih banyak petugas penyelamat masuk ke negara tersebut untuk membantu.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada para wartawan pada hari Minggu (10/9) bahwa pemerintahannya siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan ke Maroko.

Mereka yang kehilangan tempat tinggal karena kehancuran akibat gempa tidur di luar selama tiga malam berturut-turut sampai hari Minggu.

Raja Mohammed VI memerintahkan tiga hari berkabung nasional mulai hari Minggu ketika bendera dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri. Tentara memobilisasi tim pencarian dan penyelamatan khusus, dan raja memerintahkan air, jatah makanan, dan tempat berlindung diberikan kepada mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Raja menyerukan masjid-masjid di seluruh kerajaan itu mengadakan salat Minggu bagi para korban, banyak di antara mereka yang dimakamkan pada hari Sabtu di tengah hiruk pikuk upaya penyelamatan di dekatnya. [voa]

Share