MUI : Muktamar Sufi Berperan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat
TRANSINDONESIA.co | Penyelenggaraan Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah telah dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut disampaikan, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud.
Marsudi mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diikuti 64 Ulama Internasional dari 34 Negara. Dimana, sufi memiliki peran yang sangat penting dalam pemberdayaan ekonomi umat.
“Pemberdayaan ekonomi umat mengandung makna sosial yang bertujuan untuk membangun perekonomian masyarakat, baik secara individu maupun kolektif. Jam’iyah ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN NU) merupakan salah satu pelopor pelopor pemberdayaan ekonomi umat,” kata Marsudi Syuhud dalam keterangan pers, Rabu (30/8/2023).
Menurut Marsudi, Jatman merupakan lembaga sosial keagamaan yang sangat dekat dengan masyarakat. Selain itu, Jatman sangat potensial untuk menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi umat itu sendiri.
“JATMAN NU adalah salah satu Badan otonom dari Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran Thariqah Al Mu’tabarah. Ajaran tersebut merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama’ah,” ucap Marsudi.
Marsudi menambahkan Organisasi keagamaan ini juga merupakan suatu sarana bagi para mursyidin/khalifah untuk lebih mengefektifkan pembinaan terhadap para murid yang telah berbaiat. Termasuk sebagai forum untuk menjalin ukhuwah antarsesama penganut ajaran Thariqah dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan.
“Tujuan dari organisasi ini adalah untuk meningkatkan rabithah dan uchwah terhadap guru Mursyid / Khalifah dan murid, yakni dengan cara menjadikan network ubudiyah menjadi network ekonomi. Maka, usaha menggerakkan sebuah network sosial keagamaan menjadi network ekonomi itu merupakan sebuah pemberdayaan,” ucap Marsudi.
Selaras dengan hal tersebut, maka memberdayakan ekonomi umat atau para penganut thariqah adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan. Sebab, Jatman NU mempunyai kesempatan organisasi yang mempunyai anggota individu-individu dari pusat sampai desa, pengurus dan kantor dari pusat sampai desa.
“Beberapa individu dan kelompok mempunyai aset yang bisa dikerjasamakan pemenfaatannya. Jatman/ NU sudah mempunyai lembaga yang bergerak dibidang ekonomi, setiap kelompok dan individu,” katanya. [rri]