KBRI: WNI Aman dari Aksi Demonstrasi di Bangladesh

TRANSINDONESIA.co | Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dhaka memastikan warga negara Indonesia aman dan tidak ada yang  menjadi korban dari aksi demonstrasi di  ibu kota Bangladesh, Dhaka. Hal itu berdasarkan pengecekan yang dilakukan KBRI. “Alhamdulillah dari pengamatan kami, pengecekan kami di lapangan tidak terdapat WNI yang menjadi korban. Ataupun  ikut di dalam gerakan demonstrasi pada hari ini maupun kemarin,” kata Dubes RI untuk Bangladesh Heru H Subolo.

Hal itu dikatakan Heru dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Sabtu (29/7/2023). Meski demikian, pihaknya terus melakukan pemantauan dan memberikan himbauan kepada WNI untuk tidak terlibat. Ataupun melibatkan diri dalam kegiatan aksi unjuk rasa tersebut. “Kita minta WNI tidak melibatkan diri dalam kegiatan di dua partai di Bangladesh yang saling melakukan aksi demonstrasi,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta WNI untuk saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Dan juga memberikan informasi tentang keberadaannya kepada KBRI. “Kami melalui WA grup mauupn media sosial sudah menyampaikan himbauan tersebut kepada seluruh WNI khususnya yang ada di Dhaka,” kata Heru.

Ia memastikan jalur komunikasi dengan WNI di Bangladesh tidak menemui masalah. “Alhamdulillah tidak ada masalah. Kebetulan kita sedang melaksanakan pendataan kependudukan terkait pemilu tahun depan.Sehingga kita mengetahui persis jumlah WNI kita,” kata Heru.

Heru mencatat sebanyak 334 WNI yang bermukim di Bangladesh. Umumnya, mereka berada di beberapa kota besar. “WNI paling banyak tinggal di Dhaka. Kebanyakan mereka sebagai ibu rumah tangga itu sekitar 80 persen, sisanya bekerja profesional dan mahasiswa,” ujarnya.

Dilaporkan, ribuan pendukung oposisi berunjuk rasa di ibu kota Bangladesh, Dhaka, Jumat, menuntut Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur. Selain itu,  memberi jalan bagi pemerintahan sementara yang netral untuk mengawasi pemilihan umum yang diharapkan awal tahun depan. Langkah-langkah keamanan yang ketat, dengan sekitar 8.000 personel keamanan dikerahkan.

Heru menyampaikan aksi unjuk rasa paling banyak terjadi di kota Dhaka, baik di Dhaka selatan maupun di Dhaka Utara. Ia mengatakan demonstrasi ini melibatkan dua partai utama di Bangladesh yaitu, Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan  Bangladesh Awami League. “Pantauan terakhir tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena memang demonstrasi ini sering terjadi dilakukan partai oposisi maupun partai penguasa,” ucapnya.

Dalam aksi unjuk rasa itu, kata Heru, terdapat peristiwa pembakaran bus. Selain itu,  sejumlah peserta demonstrasi  ada yang mengalami luka yang tidak serius. “Aksi unjuk rasa ini dapat dikendalikan oleh pihak kepolisian Dhaka,” ucapnya. [rri]

Share