Media Coolling System dan Art Policing
TRANSINDONESIA.co | Kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban merupakan keutamaan polisi dalam pemolisiannya. Seni budaya dan pariwisata merupakam pilarnya. Di dalam masyarakat konflik dan berbagai hal yang kontra produktif akan merusak menghambat bahkan mematikan produktifitas.
Kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban rusak akibat terjadinya berbagai hal yang kontra produktif antara lain:
1. Propaganda yang menyesatkan dan mengadu domba yang dibumbui ujaran ujaran kebencian dengan memanfaatkan primordialisme
2. Pemberitaan dan informasi hoax
3. Pembenaran yang mengalahkan kebenaran dengan pemutarbalikan fakta
4. Black campaign
5. Premanisme di berbagai bidang
Dsb
Banyak hal lain yang dilakukan untuk pembodohan dan mengobok obok opini publik yang berujung konflik sosial dan chaos.
Art policing merupakan pemolisian dengan pendekatan seni budaya dan pariwisata membangun cooling system untuk menyadarkan, memberdayakan dan mengcounter atas hal hal yang kontra produktif di atas dengan daya nalar/ logika yang waras agar kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban tetap terjaga.
Art policing untuk adanya cooling system dapat dilakukan melalui media untuk:
1. menyadarkan,
2. menginspirasi,
3. memotivasi,
4. memberi solusi,
5. mencounter issue hoax dan
6. menghibur
Management media menjadi jembatan hati yang merupakan dialog peradaban dalam implementasi art policing antara lain:
1. Membangun portal atau web site atau bekerja sama dengan media main stream atau dengan apa saja yang dapat menjadi rujukan atas kebenaran atau sesuai fakta dalam pemberitaan.
2. Memberdayakan media sosial dengan berbagai informasi yang mencerdaskan dan menyadarkan agar tidak mudah terhasut untuk melakukan tindakan tindakan yang kontra produktif.
Di Sespim Lemdiklat Polri untuk pembelajaran dalam konteks cooling system pembelajaran on campus dan off campus melalui ” Leader Branding ” dengan:
1. Model pod cast
a. Peserta didik menampilkan keutamaan sebagai polisi
b. Menceritakan pengalaman dan keahliannya dalam sharing pengetahuan
c. Mendiskusikan pelajaran pelajaran di Sespim secara proaktif dan problem solving
d. Mendiskusikan isue isue penting yang terjadi dalam masyarakat
2. Model coaching
a. Dialog dengan para petugas di lapangan secara daring sampai dengan lini terdepan di wilayah masing masing peserta didik sebelum masuk Sespim.
b. Menyampaikan hal hal yang informatif edukatif serta inputing data dan ada dialog untuk solusinya
3. Model forum diskusi dan informasi
a. Forum Bhabinkamtibmas
b. Forum Masyarakat Sadar Seni Budaya dan Pariwisata
c. Forum Ikatan Sakura Indonesia
d. Forum Hukum dan Keadilan
e. Forum Ilmu Kepolisian
f. Forum Safety and Security
Dsb
4. Model membranding
a. Kampung tertib, kampung tangguh dsb
b. Local heroes
c. Lomba dan pemberian penghargaan
d. Kampung Iklim
e. Desa Wisata
Dsb
5. Model expo atau pameran, FGD dan seminar
a. Leaders Expo
b. FGD, Seminar tentang kebhinekaan, toleransi, narkoba, korupsi dsb
c. Pameran dan festival seni budaya
6. Model Kemitraan
a. PKB Juang
b. Kampus Kebangsaan
c. Kemitraan dengan para stake holders untuk membangun soft power dan smart power
d. Bakti masyarakat
Dsb
7. Model debat publik
Mengemas model dialog peradaban untuk menunjukan kebaruan dan pembaharuan hasil pemikiran para peserta didik
Pembelajaran di Sespim Lemdiklat Polri merupakan suatu dialog peradaban untuk menyiapkan pemimpin di masa depan yang profesional cerdas bermoral dan modern.
Program Leader Branding dinamis danbterus ditumbuhkembangkan dengan membuat produk tertulis maupun virtual yang berkaitan dengan:
1. Company profile Sespim:
Apa bagaimana mengapa sespim
2. Siapa dan apa karyanya:
Menampilkan para serdik yang berprestasi
3. Literasi kepemimpinan:
Materi pelajaran
Kontens yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan pengetahuan
Quotes
Referensi
E jurnal
E book
E library
4. Leadership dialog:
Podcast tentang kepemimpinan
5. Emergency policing dan
Contigency policing:
Pola pola pemolisian dalam berbagai situasi dan kondisi serta pengambilan keputusannya
6. Masdarwis dan cooling system:
Seni budaya dan pariwisata bagi kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban
7. Kreatifitas dan inovasi:
Hal hal baru dan kebaruan
8. Studi kasus :
Belajar dari berbagai kejadian atau isu isu penting yang terjadi dalam masyarakat
9. Bench marking:
Studi banding dalam dan luar negeri
10. Leadership coaching:
Dialog Sespim bagi Indonesia
a. Sispam kota
b. Perbatasan
c. Konflik sosial
d. Bhabin kamtibmas
e. Model model pemolisian
f. Pemimpin dan kepemimpinannya
g. Pengamanan pemilu serentak
h. Penanganan bencana
i. Modernisasi Polri
j. Social engineering
Dsb
Produk produk tersebut menjadi salah satu akuntabilitas proses belajar mengajar dan mengimplementasikan keutamaan dalam pemolisian di lembaga pendidikan.**
Chrysnanda Dwilaksana
Lembah Someah 150323