Kidung Renung

TRANSINDONESIA.co | Oleh: Chrysnanda Dwilaksana

Kidung atau suatu nyanyian yang disenandungkan, bagi pemimpin dan kepemimpinan juga direnungkan. Kidenung renung bisa juga dipahami seperti bersenandung lirih namun sambil merenungkan atau melakukan suatu kontemolasi. Kidung renung bagi pemimpin dan kepemimpinan merupakan suatu refleksi jiwa, koreksi dan introspeksi diri atas kebijakan ataupun atas pikiran perkataan dan perbuatan.

Kidung renung dslam konteks ini saya kaitkan dengan quote yang saya buat pada masa yang lalu, juga yang baru baru ini saya buat. Quote merupakan suatu konsep yang berupaya menyampaikan hakekat atau inti yang dapat digunakan sebagai bahan kontemplasi diri. Terutama bagi para petugas polisi dalam mengimplementasikan keutamaannya ( Kemanusiaan, Keteraturan Sosial dan Peradaban ) melalui pemolisiannya.

Kidung renung  dibuat berseri sepeeti hastabrata kepemimpinan yaitu
1. Surya atau matahari
2. Candra atau bulan
3. Kartika atau bintang
4. Maruta atau Angin
5. Hima atau mendung
6. Dahana atau api
7. Samodra atau samudra
8. Pratala atau bumi

Masing masing kidung renung berisi tentang :
1. Religiusitas
2. Polisi dan pemolisiannya
3. Pemimpin dan kepemimpinannya
4. Kemanusiaan
5. Peradaban

Dalam buku kidung renung akan diberi catatan catatan pendek tentang keutamaan pemimpin yang setidaknya mencakup : moralitas yang ditunjukkan dalam kejujuran kebenaran dan keadilannya. Pengendalian diri untuk adanya kesadaran tanggungjawab dan disiplin. Dengang harapan tidak arogan, tidak tamak dan tidak amarah. Menjalankan keutamaan sebagai polisi melalui kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban. Sebagai profesi menunjukkan tingkat : profesionalismenya, kecerdasannya, moralitasnya dan modernitasnya. Tentu juga ikon yang dibangun untuk : kebhinekaan, toleransi, anti narkoba, anti korupsi.

Walaupun kami ini orang berdosa tetapi senantiasa berupaya untuk tidak menjadi orang jahat.**

Lembah someah 080423

Share