Serangan Separatis di Iran Tewaskan 19, Termasuk Komandan Garda Revolusi

TRANSINDONESIA.co | Media terkait pemerintah Iran Jumat (30/9) malam melaporkan bahwa hingga 19 orang, termasuk seorang komandan paramiliter Garda Revolusi, tewas dalam serangan separatis bersenjata di markas polisi di Zahedan, Iran timur.

Belum jelas apakah serangan itu, yang terjadi ketika orang banyak berkumpul di masjid terdekat untuk salat Jumat, terkait protes antipemerintah yang mencengkeram Iran. Laporan tersebut tidak mengidentifikasi kelompok separatis.

Dalam perkembangan terpisah, Iran mengatakan telah menangkap sembilan orang asing yang terkait protes tersebut. Pihak berwenang menyalahkan entitas asing yang bermusuhan, tanpa memberi bukti.

Stasiun TV pemerintah melaporkan bahwa separatis bersenjata bersembunyi di antara jemaah dan menyerang markas polisi di dekat masjid di Zahedan. Kantor berita resmi IRNA mengutip saksi yang mengatakan bahwa 19 orang tewas dan 15 terluka, tetapi tidak ada konfirmasi resmi.

Kantor berita semiresmi Tasnim melaporkan bahwa ketua departemen intelijen Garda, Seyyed Ali Mousavi, tertembak dalam serangan itu dan kemudian meninggal.

Kementerian Intelijen Iran mengatakan sembilan orang asing yang ditangkap mencakup warga Jerman, Polandia, Italia, Prancis, Belanda dan Swedia, lapor kantor berita IRNA. Belum jelas apakah mereka orang Iran dengan kewarganegaraan ganda. Kementerian tidak memberi bukti untuk klaimnya.[voa]

Share