Armenia Katakan Capai Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Azerbaijan

Dalam perang enam pekan pada tahun 2020, Azerbaijan merebut kembali wilayah yang luas di Nagorno-Karabakh.

TRANSINDONESIA.co | Seorang pejabat Armenia pada Rabu (14/9) mengatakan bahwa Armenia dan Azerbaijan telah merundingkan gencatan senjata setelah saling menyalahkan pihak lain atas bentrokan di perbatasan mereka.

Armen Grigoryan, sekretaris Dewan Keamanan Armenia, mengemukakan dalam pernyataan di televisi bahwa gencatan senjata itu telah berlangsung. Belum ada komentar segera dari Azerbaijan mengenai kesepakatan gencatan senjata.

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan membahas situasi di sana hari Kamis dalam sidang yang diminta oleh Armenia.

Kementerian Pertahanan Armenia pada Rabu mengatakan bahwa pasukan Azerbaijan meluncurkan drone tempur ke arah kota resor Armenia, Jermuk pada malam sebelumnya. Menurut kementerian itu, pasukan Azerbaijan kembali melancarkan serangan artileri dan mortir pada Rabu pagi, dengan menarget lagi Jermuk serta Desa Verin Shorzha.

Sementara itu, militer Azerbaijan menuduh pasukan Armenia menggempur posisi-posisinya di distrik Kalbajar dan Lachin, Azerbaijan, di dekat daerah separatis Nagorno-Karabakah.

Armenia mengatakan sedikitnya 49 tentaranya tewas dalam pertempuran yang mulai berkobar pada Selasa pagi, sementara Azerbaijan mengatakan 50 tentaranya tewas.

Kedua negara bekas republik Soviet itu selama puluhan tahun telah berperang memperebutkan Nagorno-Karabakh. Daerah itu adalah bagian dari Azerbaijan, tetapi pasukan etnis Armenia yang didukung Armenia telah menguasainya sejak perang separatis di sana berakhir pada tahun 1994.

Dalam perang enam pekan pada tahun 2020, Azerbaijan merebut kembali wilayah yang luas di Nagorno-Karabakh, dengan pertempuran berakhir setelah tercapainya perjanjian perdamaian yang diperantarai Rusia. [voa]

Share