Pameran “Regeneration: Black Cinema 1898-1971” Perlihatkan Era Film Kulit Hitam yang Terlupakan

Sebuah kisah yang sangat penting.

TRANSINDONESIA.co | Sebuah potongan film klasik dari tahun 1898 memperlihatkan adegan pasangan kulit hitam yang sedang berciuman. Potongan film yang baru ditemukan lima tahun lalu itu ditampilkan sebagai bagian dari pameran “Regeneration: Black Cinema 1898-1971.” Sejumlah potongan film dari masa awal industri tersebut juga ikut dipamerkan dalam pameran yang digelar di Academy Museum of Motion Pictures atau Museum Perfilman terbesar, yang dibuka sejak tahun lalu.

Direktur Museum Perfilman, Jacqueline Stewart mengatakan, pameran ini mengungkapkan sebuah kisah yang sangat penting.

“Kami benar-benar ingin menyediakan waktu dan tempat untuk memperlihatkan kepada orang-orang betapa bintang film kulit hitam telah lama terlibat dalam pembuatan film,” katanya.

Para pembuat film dan aktor kulit hitam yang sering kali menghadapi diskriminasi di Hollywood, ikut menjadi bagian dari industri alternatif yang memproduksi film independen.

“Film independen itu diproduksi terutama untuk penonton warga Amerika keturunan Afrika dan digarap oleh sutradara Amerika keturunan Afrika,” kata kurator Museum Perfilman, Rhea Combs.

Pameran itu juga menampilkan sejumlah naskah, poster dan kostum dari berbagai film, termasuk di antaranya film musikal Stormy Weather pada tahun 1943 yang dibintangi Lena Horne dan film Porgy and Bess yang diperankan Sammy Davis Jr. pada tahun 1959.

“Kebanyakan dari poster tersebut sudah sangat tua, namun kami tampilkan poster-poster ini sebagai pengingat bagi periode pembuatan film yang benar-benar marak ini,” tambah Rhea Combs.

Kebanyakan film tersebut diproduksi dengan anggaran kecil dan dalam berbagai genre, di antaranya film koboi, film petualangan dan drama.

Pameran itu juga menampilkan poster film yang dirilis pada tahun 1939, Reform School yang diperankan Louise Beavers, aktris kulit hitam yang telah membintangi lebih dari 100 film layar lebar dan layar kaca.

Poster lainnya menampilkan seniman kulit hitam lainnya, di antaranya Nicholas Brothers yang terkenal di panggung musikal dan Paul Robeson, penyanyi konser, yang menjadi sosok penting di dunia perfilman Hollywood.

Pada tahun 1960an, kebanyakan film mengeksplorasi masalah-masalah rasial. Aktor sekaligus penyanyi Harry Belafonte dan Sidney Poitier ikut membintangi film-film semacam itu. Poitier bahkan memenangkan Piala Oscar sebagai aktor terbaik lewat film Lilies of the Field pada tahun 1963. [voa]

Share