BPBD Bolaang Mongondow Selatan Siagakan Personel Atasi Dampak Banjir

TRANSINDONESIA.co | Banjir melanda dua desa di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, Sabtu (6/8/2022). Personel BPBD setempat bersiaga untuk mengantisipasi dampak saat peristiwa itu terjadi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan telah berada di lokasi terdampak untuk memantau kondisi warga. “Genangan dengan tinggi muka air 30 – 100 cm melanda dua desa di Kecamatan Pinolosian. Desa terdampak berada di Desa Tolotoyon dan Ilomata. Pihak BPBD juga melakukan pendataan dampak banjir tersebut,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ahad (7/8/2022).

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan  sebanyak 333 KK atau 1.175 warga dua desa terdampak banjir tersebut. Tidak ada laporan korban jiwa maupun warga desa yang mengungsi meskipun 333 rumah terendam banjir.

Menyikapi banjir di wilayahnya, pemerintah daerah telah mengimbau warga untuk melakukan evakuasi ke tempat aman, khususnya keluarga dengan anggotanya yang rentan. BPBD bersama dinas sosial, TNI, Polri serta pemerintah kecamatan bersiaga untuk melakukan evakuasi warga apabila diperlukan.

“Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menetapkan status siaga darurat bencana banjir. Hal tersebut dilakukan pemerintah daerah untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas banjir,” ujar Muhari.

Banjir ini terjadi setelah hujan sedang hingga lebat terjadi pada Sabtu kemarin, pukul 20.45 waktu setempat atau WITA. Debit air hujan menyebabkan tanggul Sungai Nunuk jebol sehingga air sungai menggenangi rumah warga.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Prakiraan cuaca di wilayah Kecamatan Pinolosian pada hari ini, Minggu (7/8), masih berpeluang hujan ringan. Sementara itu, analisis kajian inaRISK mengidentifikasi 6 kecamatan merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Salah satunya Kecamatan Pinolosian yang saat ini terdampak banjir.

Menghadapi bahaya banjir, beberapa langkah dapat dilakukan oleh setiap keluarga seperti berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk rute dan tempat evakuasi yang aman. Jika terjadi hujan menerus selama lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 50 meter, warga di sepanjang aliran sungai dan sekitar lereng tebing agar berinisiatif untuk evakuasi mandiri untuk sementara waktu. Apabila evakuasi mandiri tidak dapat dilakukan, segera hubungi petugas BPBD untuk pertolongan evakuasi. Warga dapat secara mandiri menyiapkan tas siaga bencana yang berisi barang-barang sesuai kebutuhan keluarga.[wei]

Share
Leave a comment