Algoritma di Prime time

TRANSINDONESIA.co | Algoritma secara singkat dapat dipahami sebagai pola yang berulang secara terstruktur dari waktu ke watu untuk menghadapi sesuatu fenomena. Wujud algoritma dapat berupa info grafis, info statistik atau info virtual lainnya. Yang dapat diisi atau dimainkan dalam suatu komunikasi, informasi secara langsung atau media.

Di era post truth media menjadi ruang komunikasi dan informasi yang tanpa sekat batas ruang dan waktu. Apa saja, di mana saja, kapan saja bahkan siapa saja bisa. Konten menjadi penting untuk berbagai tujuan. Operasi intelejen pun bisa memanfaatkannya.

Issue yang diusung dapat untuk menstimuli, memotivasi, memberi solusi sampai memprovokasi. Algoritma dapat dimainkan sesuai kebutuhan atau keinginan si pembuatnya. Permainan algoritma berbasis pola waktu. Baik maupun buruk sesuatu yang menjadi latar belakang yang polanya sama untuk menggiring opini publik.

Permainan algoritma media bisa seperti senjata cakra yang terus berputar mencari sasaran. Apa yang di sasar tentu bukan satu bisa dua, tiga atau lebih. Data menjadi pilar algoritma untuk membuat konten. Sistem analisa dan pengolahan menjadi berbagai produk dalam issue yang akan di share. Algoritma di media sosial bagai kilat “clap” singkat padat berulang dan terus dibarukan dari waktu ke waktu.

Kekuatan algoritma dalam mempengaruhi opini publik dilihat daru berapa banyak yang melihat, yang menyukai, yang menshare kembali atau memberi tanda tanda lainnya. Semakin banyak hal di atas dilakukan para netizen maka algoritma akan semakin kuat mempengaruhi dan menggiring opini publik.

Algoritma kesahihannya bukan pada benar atau salah, bukan baik atau buruk melainkan berapa banyak yang mempercayai. Era digital data dan sistem sistem pada back office, application dan net work saling terkait. Kekuatan ada karena ada energinya, algoritma kuat karena ada soft power dan smart powernya. Chrysnanda Dwilaksana

Suta 130822

Share
Leave a comment