Suu Kyi Dipindahkan ke Sel Isolasi dalam Penjara Myanmar
TRANSINDONESIA.co | Pemimpin Myanmar yang disingkirkan Aung San Suu Kyi telah dipindahkan dari tahanan rumah ke sel isolasi dalam kompleks penjara di ibu kota yang dibangun militer, Naypyidaw, kata seorang juru bicara junta, Kamis (23/6).
Sejak disingkirkan dalam kudeta tahun lalu, Suu Kyi, 77, menjadi tahanan rumah di lokasi yang dirahasiakan di Naypyidaw. Ia ditemani beberapa staf rumah tangga dan anjingnya, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Peraih Nobel itu keluar dari tempat tersebut hanya untuk menghadiri sidang-sidang di pengadilan junta yang bisa membuatnya dijatuhi hukuman penjara lebih dari 150 tahun.
Pada hari Rabu, dia dipindahkan dari tahanan rumah ke “sel isolasi di penjara,” kata juru bicara junta Zaw Min Tun dalam sebuah pernyataan. Sidang pengadilannya pada masa depan akan berlangsung dalam ruang sidang yang baru dibangun di dalam kompleks penjara, tambahnya.
Sumber yang mengetahui kasus itu mengatakan bahwa staf rumah tangga Suu Kyi dan anjingnya tidak menemani ketika Suu Kyi dipindahkan pada Rabu, dan bahwa keamanan di sekitar kompleks penjara “lebih ketat daripada sebelumnya”.
“Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat sejauh yang kami tahu,” tambah mereka, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Sejak merebut kekuasaan, pemerintah militer Myanmar telah menahan ribuan pengunjuk rasa prodemokrasi. Banyak dari tahanan itu yang menghadapi pengadilan rahasia. Organisasi hak asasi mengecam pengadilan itu, menyebutnya bermotif politik.
Pengacara Suu Kyi dilarang berbicara kepada media. Wartawan dilarang menghadiri persidangannya. Junta menolak permintaan diplomat asing untuk bertemu dengan Suu Kyi.[voa]