Jakarta “The City of Collaboration”

TRANSINDONESIA.co | Bagaimana kita mewujudkan Jakarta sebagai “Kota Kolaborasi” atau “The City of Collaboration”, ke dalam aktivitas konkret?

Salah satunya adalah dengan memformalisasi inisiasi kolaborasi melalui MoU (Momerandum of Understanding/Nota Kesepahaman). MoU mengekspresikan ruang kolaborasi yang disepakati antar dua pihak, yang kemudian tentunya dilanjutkan dengan kerja-kerja teknis yang intensif.

Dalam rangkaian pertemuan di Eropa beberapa waktu lalu, kami berkesempatan menghadiri beberapa seremoni penandatanganan MoU di bidang transportasi antara MRT, Transjakarta, dan beberapa kolaborator di Eropa, sebagai berikut:

1. MoU dengan Switch Mobility untuk standardisasi operasional bus listrik,

2. MoU dengan Crossrail International untuk penyusunan strategi pembangunan koridor ekonomi, sosial, hijau berkelanjutan sepanjang jalur MRT Fase 3,

3. MoU dengan BloombergNEF untuk mendukung rencana pengoperasian kendaraan umum bertenaga listrik,

4. MoU dengan Transport Studies Unit, University of Oxford untuk pengembangan dan peningkatan kualitas SDM terkait penyiapan bus listrik,

5. MoU dengan PT Alstom untuk kerjasama solusi sistem perkeretaapian, meliputi skema pengadaan rolling stock, sinyal, infrastruktur, dan layanan perkeretaapian,

6. MoU dengan PT Thales untuk solusi teknologi integrasi sistem pertiketan.

Kami percaya bahwa pemerintah yang berhasil adalah pemerintah yang delivered, atau berhasil menuntaskan rencana yang dibuat. Begitu pula dengan inisiasi kolaborasi ini, kami berharap seluruh MoU dapat menjadi MoU yang hidup, aktif, sehingga dapat mendatangkan manfaat nyata bagi pengembangan transportasi publik di Jakarta dan mewujudkan Jakarta Net Zero Emissions 2050. Anies Baswedan

Share