IMF: Krisis Memperlambat Pertumbuhan Ekonomi di Seluruh Dunia

TRANSINDONESIA.co | Perang di Ukraina melemahkan pemulihan secara global, memperlambat pertumbuhan ekonomi yang diharapkan di sebagian besar negara di dunia, kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Kamis (4/14).

Selain tragedi kemanusiaan dan krisis ekonomi, perang mengakibatkan keretakan dalam sistem internasional ketika kerjasama global merupakan satu-satunya solusi, Kristalina menambahkan.

Perang melanda ketika dunia sedang berjuang untuk pulih dari dampak pandemi COVID-19 yang terus berlanjut dan juga percepatan inflasi yang merugikan selama dua tahun terakhir.

“Secara sederhana, kita menghadapi krisis demi krisis,” kata Georgieva dalam sebuah pidato menjelang pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia.

“Konsekuensi ekonomi dari perang yang menyebar dengan cepat dan jauh itu ke negara tetangga dan sekitarnya, paling keras menghantam orang-orang yang paling rentan di dunia,” katanya.

Keluarga dan rumah tangga berjuang menghadapi harga energi dan makanan yang lebih tinggi dan “perang telah membuat keadaan jauh lebih buruk.”

IMF akan merilis perkiraan ekonomi yang diperbarui pada Selasa mendatang, dimana Georgieva menilai badan itu akan menurunkan lebih jauh perkiraan pertumbuhan globalnya, yang sebelumnya sudah dikurangi menjadi 4,4 persen pada Januari lalu.

“Sejak itu, prospek memburuk secara substansial, sebagian besar dikarenakan perang dan akibatnya,” dan 143 negara akan menyaksikan peringkat mereka diturunkan.

Sementara sebagian besar masih akan mencapai pertumbuhan positif, masa depan akan menjadi “sangat tidak pasti,” ia memperingatkan pada kesenjangan yang mendalam antara negara kaya dan negara miskin.[voa]

Share
Leave a comment