AS: Tidak Ada Tanda Perundingan Rusia-Ukraina Membuahkan Hasil

TRANSINDONESIA.co | AS tidak melihat banyak tanda bahwa perundingan Rusia-Ukraina “terbukti membuahkan hasil” sementara perang Moskow di negara itu memasuki bulan ketiga, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.

“Rusia tampaknya tidak mau bernegosiasi dengan cara yang berarti,” kata Penasihat Departemen Luar Negeri AS Derek Chollet dalam wawancara dengan VOA pada Kamis (28/4).

Sekjen PBB Antonio Guterres tiba di Ukraina pada Kamis (28/4) setelah sebelumnya, yaitu Selasa, singgah di Moskow, di mana ia bertemu dengan Presiden Vladimir Putin selama hampir dua jam.

Chollet mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan Guterres sebelum lawatannya ke Moskow dan Kyiv, dan bahwa AS berharap untuk mendengar dari Sekjen PBB itu mengenai apakah ada jalan ke depan menuju perdamaian.

Di Kongres AS, usulan legislasi yang meneliti dukungan China untuk serangan Rusia ke Ukraina lolos di DPR pada Rabu. Jika diadopsi, UU Penilaian mengenai Subversi dan Campur Tangan Xi akan mengharuskan Departemen Luar Negeri untuk menyerahkan laporan mengenai perkembangan yang terjadi.

AS belum melihat China menyediakan senjata dan pasokan lain untuk Rusia, tetapi mengawasinya dengan cermat, kata para pejabat Amerika.

“China akan menanggung risikonya jika dianggap membantu Rusia – baik dengan memberikan bantuan langsung, khususnya bantuan militer, atau membantu Rusia dalam menghindari sanksi-sanksi,” kata Chollet kepada VOA.

Ia memperingatkan bahwa “ruang kerja sama” antara AS dan China “berkurang,” seperti yang diperkirakan akan diuraikan Blinken mengenai pendekatan AS terhadap China “dalam beberapa hari mendatang.”[voa]

Share