ICK: Polrestabes Makassar Harus Usut Tuntas Modus Baru Jual Beli Senjata Api Ilegal via Online
TRANSINDONESIA.co | Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK), Gardi Gazarin, meminta Polrestabes Makassar mengusut tuntas modus baru jual beli senjata api (senpi) organik via online. Transaksi mematikan itu tidak bisa dibiarkan berlarut larut meracuni Kamtibmas. Mengingat proses kepemilikan senpi ilegal itu dengan cara rapih. Sehingga perlu kontrol pengawasan koordinasi intens antar aparat berwenang dan Densus 88 Polri segera back penuh mengantisipasi dini. Termasuk seluruh jasa online diwaspadai dan diteliti, tidak abaikan jejak barang atau benda pengiriman.
Senpi tanpa dokumen resmi itu harga pasaran puluhan juta rupiah
digunakan menembak pegawai Dishub Kota Makassar Najamuddin Sewang yang melibatkan pegawai lingkungan Pemkot Makassar.
“Meski kita apresiasi kinerja Polrestabes Makassar, namun perlu digarisbawahi penyidik harus terang benderang membuka modus penembakkan itu. Selain melibatkan pegawai di lingkungan Pemkot Makassar itu sendiri, juga asal usul senjata api organik yang disebut polisi dibeli dari jaringan teroris via online,” kata Gardi Gazarin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Menurut Gardi Gazarin, polisi tidak bisa berhenti pada eksekutor sampai otak pelaku penembakan itu tetapi juga harus mengungkap transaksi senjata api. “Kalau hal ini tidak dituntaskan polisi, kekhawatiran kita ke depan akan banyak korban penyalahguna senpi yang tewas karena sakit hati lalu ditembak mati, begitu mudahnya membeli pistol jenis revolver secara online (daring),” terang Gardi Gazarin.
Gardi Gazarin menyatakan polisi harus melibatkan pihak atau instansi terkait tentang penggunaan dan penjualan senjata api agar semua peredaran senjata api ilegal bisa dihentikan dan pelakunya di bawa ke meja hijau.
Demikian lebih intensifkan daftar ulang izin kepemilikan senjata api legal dibawah kontrol Polda dan instansi berwenang lainnya .
“Kalau polisi menyebut aksi koboy ini bukan teror, lalu apalagi? Kenapa begitu mudah sekali memiliki senjata api lalu menembak sasarannya di jalanan. Ini teror koboy baru,” ucap Gardi Gazarin.
Sebelumnya, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto mengatakan pelaku membeli pistol untuk menembak pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang dari jaringan teroris.
“Pistol jenis revolver itu dibeli secara online (daring) oleh tersangka via jaringan teroris,” kata Kombes Pol. Budhi Haryanto kepada pers di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/4/2022).
Hasil uji forensik di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Cabang Makassar menyebutkan pistol tersebut bukan rakitan, melainkan senjata pabrikan.
Begitu juga dengan proyektil berkaliber 33 dan 38, kata Kapolrestabes, adalah hasil pabrikan.
Saat kejadian, tiga butir peluru ditembakkan pelaku dan selongsong pelurunya sudah disita. Demikian halnya dengan peluru utuh yang berjumlah 53 butir, termasuk senjata jenis pistol revolver tersebut.
Kapolrestabes enggan memerinci gerombolan teroris. Dalam hal ini, pihaknya terus mendalami jaringan tersebut. Dalam perkara itu, polisi telah menetapkan lima orang tersangka berinisial MIA (Kasatpol PP Makassar), SU, CA, AS, dan SL.
MIA atau Iqbal Asnan sendiri bertindak sebagai otak dari pembunuhan dibantu empat orang lainnya sebagai perencana dan eksekutor. Pihaknya telah memeriksa 25 orang, termasuk kamera pengawas (CCTV) di 10 titik, baik sepanjang Jalan Danau Tanjung Bunga maupun Jalan Metro.
Sebelumnya, penembakan pegawai Dishub Makassar Najamuddin Sewang sekitar pukul 10.00 WITA di Jalan Danau Tanjung Bunga, Ahad (3/4/3022), usai mengatur lalu lintas di Jalan Metro Tanjung Bunga.
Sebelum diketahui sebagai kasus pembunuhan, pihak kepolisian menyatakan sebagai kasus kecelakaan lalu lintas tunggal karena adanya serangan jantung. Begitu juga ketika dibawa ke rumah sakit terdekat.
Namun, saat jenazah tiba di rumahnya dan akan dimandikan, pihak keluarga temukan lubang seperti bekas tembakan pada bagian ketiak kiri hingga akhirnya jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
Dua jam setelah autopsi, tim dokter kepolisian RS Bhayangkara berhasil mengangkat proyektil yang bersarang di dalam paru-paru korban yang juga sebagai penyebab kematian karena paru-paru bocor akibat tertembus peluru. Polisi berhasil mengungkap pekerjaan eksekutor penembak yang menewaskan petugas Dinas Perhubungan Makassar Najamuddin Sewang di Jalan Danau Tanjung Bunga, Ahad (3/4/2022).[rls/sfn]