Banjir Longsor Minahasa Selatan Melanda Dua Kecamatan
TRANSINDONESIA.co | Banjir dan longsor terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Selasa (1/3/2022). Selain faktor cuaca, peristiwa longsor juga terjadi akibat struktur tanah yang labil.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan mencatat, wilayah terdampak banjir dan longsor meliputi Desa Sion di Kecamatan Tompaso Baru dan Desa Kapitu serta Kelurahan Kawangkoan Bawah di Kecamatan Amurang Barat,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu (5/3/2022).
Menurut Muhari, hasil kaji cepat sementara per Sabtu (5/3/2022), sebanyak 97 KK terdampak atas peristiwa itu. Kerugian sementara yang dihimpun akibat bencana tersebut meliputi 8 rumah terdampak longsor, lahan pertanian, peternakan babi, peternakan ayam dan peternakan ikan. Sementara itu BPBD Kabupaten Minahasa Selatan mencatat rumah yang terdampak banjir ada sebanyak 89 unit.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir dan longsor itu, BPBD Kabupaten Minahasa Selatan bersama unsur TNI, Polri, pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan relawan penanggulangan bencana telah berada di lokasi kejadian untuk kaji cepat, pendataan serta pembersihan material lumpur menggunakan pompa air hingga hari ini, Sabtu (5/3/2022). Tim BPBD Kabupaten Mihanasa Selatan juga telah menyalurkan dukungan kepada warga terdampak berupa tikar, selimut, masker, hand sanitizer, sabun batang dan peralatan lainnya.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan hingga Senin (7/3/2022), sebagaimana menurut informasi peringatan dini cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menyikapi adanya prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh unsur pemangku kebijakan di daerah beserta masyarakat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap banjir dan longsor susulan. Bagi warga yang tinggal di sepanjang daerah aliran sungai dan lereng perbukitan agar mewaspadai dan evakuasi sementara jika terjadi hujan intensitas tinggi terjadi lebih dari satu jam.[wei]