Wartawan Berdemo Setelah 5 Jurnalis Tewas Dibunuh di Meksiko

TRANSINDONESIA.co | Sekelompok wartawan mengangkut sebuah peti mati kosong melalui jalanan di kota Oaxaca pada Jumat (18/2) dalam aksi unjuk rasa memprotes pembunuhan sejumlah jurnalis di Meksiko.

Para wartawan yang terlibat dalam protes berpawai ke katedral Oaxaca sambil mengangkat poster-poster bertuliskan “Jangan Ada Lagi Kekerasan Terhadap Jurnalis,” dan “Anda Tidak Bisa Membunuh Kebenaran Dengan Membunuh Jurnalis.”

Pedro Matias, salah seorang jurnalis yang turut serta menyuarakan keprihatinannya.

“Jeritan sunyi ini adalah untuk mengatakan lihat kami dan dengarkan kami, karena kami muak telah diabaikan dan dibunuh pemerintahan ini dan semua pemerintahan lainnya. Mereka ingin membungkam pers, namun sebenarnya mencoba membungkam masyarakat,” ungkap Matias.

Foto sosok Herber Lopez, jurnalis kelima yang tewas di Meksiko tahun ini, ditempel ke peti mati itu.

Lopez merupakan direktur situs berita online Noticias WEB yang ditembak mati di kantornya di Salina Cruz pada 10 Februari lalu.

Pembunuhan Lopez menyusul empat wartawan lain yang sudah lebih dulu dihabisi pada Januari.

“Ini tidak seharusnya terjadi. Informasi adalah hak dan hidup juga adalah hak. Mereka merampas dua hak tersebut, hak bersuara dan hak untuk hidup. Kami tidak seharusnya ada di jalanan seperti ini; kami seharusnya sedang mengerjakan tugas kami, tapi di sinilah kami, sebagai awak pers,” beber Jarquin.

Pada 31 Januari lalu, Roberto Toledo, seorang kameramen dan penyunting video untuk situs online Monitor Michoacan, ditembak beberapa penyerang ketika bersiap melakukan wawancara di Zitacuaro, Michoacan.

Di kota perbatasan Tijuana, forografer kriminal Margarito Martinez ditembak mati di luar rumahnya pada 17 Januari.

Pada 23 Januari, reporter Lourdes Maldonado Lopez tewas ditembak di dalam mobilnya, juga di Tijuana.

Sementara reporter Jose Luis Gamboa tewas di negara bagian pantai teluk Veracruz, dalam serangan pada 10 Januari. [rd/pp]

Sumber: Voaindonesia

Share