PBB Capai Kesepakatan Soal Tanker Minyak Yaman

TRANSINDONESIA.co | PBB menyatakan ada kesepakatan prinsip untuk rencana PBB memindahkan minyak mentah dari sebuah kapal tanker yang ditambatkan di lepas pantai Yaman, yang telah menimbulkan kekhawatiran mengenai tumpahan besar-besaran karena kurangnya perawatan pada kapal itu.

Kepala bantuan kemanusiaan PBB Martin Griffiths menyatakan terobosan itu dalam pernyataan hari Selasa (16/2) kepada Dewan Keamanan PBB.

Griffiths tidak memberikan rincian mengenai kesepakatan atau kapan operasi pemindahan akan dimulai.

FSO Safer dimiliki oleh perusahaan minyak nasional Yaman dan telah digunakan untuk menyimpan minyak sekitar sembilan kilometer di lepas pantai di provinsi Hodeida sejak akhir 1980-an.

Tanker itu menyimpan 1,1 juta barel minyak, tetapi PBB menyatakan kapal itu belum diinspeksi atau dirawat sejak 2015.

Para pejabat lingkungan PBB telah memperingatkan bahwa kebocoran minyak dari tanker itu dapat memaksa penutupan pelabuhan Hodeida, pintu masuk penting bagi bantuan makanan dan kemanusiaan untuk Yaman.

Tumpahan minyak juga dapat merusak kawasan penangkapan ikan, jalur pelayaran komersial di Laut Merah dan negara-negara lain di kawasan. [uh/ab

Sumber: Voaindonesia

Share