Pendapatan Pemprov Jabar Turun, Tina: Aset Daerah Harus Dioptimalkan

TRANSINDONESIA.co | Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat tahun 2021 mengalami defisit. Hal tersebut menyebabkan APBD tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan sekitar Rp10 Triliun.

“Penurunan Pendapatan Daerah dengan angka tersebut akan sangat berdampak pada proses pembangunan di wilayah Jawa Barat. Sehingga untuk mengatasi kemungkinan terhambatnya pembangunan,” kata Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, S.H, Senin (29/11/2021).

Tina berpendapat bahwa Pemprov Jabar harus betul-betul cermat dalam memanfaatkan sumber pendapatan yang tersedia.

“Pemerintah harus benar-benar jeli dan fokus dalam menentukan skala prioritas pembangunan. Jangan asal-asalan. Pemerintah memikirkan bagaimana caranya untuk meningkatkan pendapatan. Jadi bukan hanya mengetatkan pengeluaran tetapi juga harus mencari solusi untuk meningkatkan pendapatan.” ungkap Srikandi Gerindra tersebut.

Berkenaan dengan hal tersebut, TIna berpandangan jika Pendapatan Daerah bisa ditingkatkan dengan optimalisasi aset-aset daerah sebagai jalan keluar bagi Pemprov untuk menambah Pendapatan Daerah.

“Saya melihat, banyak sekali peluang bagi pemprov untuk menambah PAD, salah satunya dengan optimalisasi aset-aset milik pemerintah. Nah, jika aset tersebut dimanfaatkan, tentu bisa menjadi solusi atas persoalan keuangan yang saat ini melilit Pemprov. Pendapatan dari pajak memang sangat membantu pemerintah. Namun ketika ekonomi masyarakat terpukul seperti sekarang ini, perlu kemampuan entrepreneurship agar pemerintah daerah bisa membiayai sendiri kebutuhannya,” pungkasnya.

Tak dipungkiri bahwa situasi pandemi berdampak signifikan bagi sektor-sektor penting sebagai sumber Pendapatan Daerah, sehingga Tina menyarankan agar Pemprov Jabar untuk segera gerak cepat menginventarisir aset-aset daerah milik Pemerintah Provinsi.[POB]

Share
Leave a comment