Bimas Noken: Dalam Kebahagiaannya Berbagi Kebahagiaan
TRANSINDONESIA.co | Bimmas Noken model pemolisian dengan pendekatan dari hati ke hati untuk berbagi dalam kebahagiaan. Anthony de Mello spiritualis dari India mengatakan : kebahagian adalah buah sesuatu, bukan sesuatu. Rabindranath Tagore mengatakan: di dalam mimpi aku mendapatkan bahwa hidup adalah kebahagian. Tatkala aku bangun ak mendapatkan bahwa hidup itu ternyata kewajiban. Dan tatkala aku memenuhi kewajiban aku menemukan kebahagiaan. Ki Ageng Suryomentaram spiritualis atau bisa dikatakan filsuf yang mencari dan menemukan “begja” atau hidup bahagia. Bahagia menurut Ki Ageng Suryomentaram sejatinyabadalah hal yang sederhana dan mudah diimplementasikan. Bahagia itu sederhana dan dalam kesederhanaan ada kebahagiaan.
Bimmas Noken melihat potensi potensi kebahagiaan di dalam masyarakat walau dalam kondisi serba terbatas dan sederhana namun hati dan jiwa senantiasa bahagia. Tim Bimmas Noken dalam berbagai programnya adalah mengajak warga masyarakat mampu menemukan kebahagiaan sejatinya. Mulai dari religi, seni, tradisi, hobi, komuniti bahkan teknologi. Bahagia dimulai dari diri sendiri yang mampu melihat sisi kebaikan dan mensyukurinya.
Bimmas Noken mengajarkan warga masyarakat yang sederhana untuk belajar, bermain, dari hidup dan kehidupan yang mereka jalani. Harapannya warga masyarakat dapat hidup dan menemukan kebahagiaan, di mama dirinya mampu mengendalikan jiwa, pikiran dan amarahnya. Selain itu juga tidak mudahbterombang ambing atas isu isu yang dapat berdampak pada hal hal yang kontra produktif. Hidup yang bahagia bukan berarti tanpa problem dalam hidupnya, melainkan mampu mengatasi dan menemukan solusinya tatkala ada problematika di dalam hidupnya. Kebahagiaan bukan pemberian namun ditemukan dari proses panjang dari perjalanan dan pengalaman hidup. Kebahagian yang sejati tatkala berdampak bagi bahagianya orang lain dan bukan sebaliknya
Bimmas Noken berbagi kebahagiaan karena dengan hidup bahagia akan ada rasa manusia dan kemanusiaan dengan hasrat bagi bahagia bagi dirinya maupun orang lain. Tentu saja dengan ketulusan, kecintaan dan kebanggan yang dilakukan secara berkesinambungan. Dan bukan karena kepentingan yang sarat tipu daya topeng rekayasa. Hidup yang bahagia tatkala dalam hidupnya mampu memahami, mensyukuri walaupun dalam berbagai tantangan bahkan kesulitan kehidupan. Kebahagiaan itu apa adanya dan menikmati serta mampu memberdayakan apa yang bisa serta dari apa yang ada. Di situlah seni dalam hidup, walau kadang dianggap biasa biasa dan seakan semua orang bisa. Seni itu salah satu cara membuat orang bisa bahagia.
Bimmas Noken dengan kebahagiaannya berbagi kebahagiaan menuju hidup bahagia sesungguhnya menuju pada jati dirinya. Sederhana dan mudah dilakukan dengan kesadaran yang penuh dengan rasa syukur yang mendalam. Bahagia sejati tidak menyusahkan apalagi mengeksploitasi dari kesusahan orang lain. Kebahagiaan yang tercipta di atas penderitaan orang lain bukanlah kebahagiaan melainkan penindasan. Kebahagiaan akan sirna tatkala hidup diisi dengan sikap cengeng yang terus mengeluh dan selalu minta dikasihani. Seni yang membahagiakan tatkala hidupnya mampu memberi ruang bernagi bagi orang lain bisa ikut menikmati. Tentu saja itu semua penuh dengan ketulusan yang apa adanya tanpa mengada ada.
Surya di Timur Tegal Parang 141221
Chryshnanda Dwilaksana