Nakes Perlu Mendapatkan Prioritas Layanan Kesehatan
TRANSINDONESIA.CO | Tenaga Kesehatan (Nakes) di garda terdepan penanganan Covid-19 dinilai perlu mendapat prioritas layanan kesehatan seiring dengan terus meroketnya angka kasus aktif Covid-19, yang kemudian mengakibatkan kolapsnya ruang perawatan.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyampaikan, dengan resiko tinggi yang diemban maka ketersediaan layanan kesehatan saat ini juga harus mengakomodir tenaga kesehatan di masa krisis pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Para nakes yang terpapar virus saat menjalani tugas menangani pasien Covid-19 diberi prioritas mendapat pelayanan kesehatan, termasuk persediaan kamar dan ruang ICU,” katanya, Selasa (13/7/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan masih membutuhkan 2.156 orang tenaga kesehatan dan 5.139 orang vaksinator ditengah kasus Covid-19 yang terus melonjak di Jakarta. Oleh karenanya, Pemprov DKI Jakarta akan terus menambah jumlah tenaga kesehatan untuk mengoptimalkan pelayan kesehatan kepada pasien Covid-19.
Meski demikian, Anggara tetap meminta Dinkes DKI sebagai leading sector agar juga mementingkan persiapan fisik para tenaga kesehatan harus terakomodir oleh pemerintah dalam penanganan pasien Covid-19. Apalagi, beban kerja nakes saat ini terus bertambah sehingga tak sedikit yang kelelahan dan menghadapi tingkat stres yang tinggi.
“Ibarat perang, para nakes adalah prajurit yang berjuang di garis paling depan. Karena itu harus kita lindungi dan prioritaskan, tidak cukup hanya terima kasih ataupun maaf, kita harus berikan yang terbaik untuk nakes yang sudah berjuang,” tandas Anggara.
Berdasarkan data publikasi halaman situs https://corona.jakarta.go.id (diakses pukul 11.30 WIB) tren potensi penularan Covid-19 DKI Jakarta saat ini terus mengalami kurva yang tinggi.
Tercatat sebesar 677.061 kasus konfirmasi positif dengan penambahan sebanyak 14.619 kasus positif hari ini. Dari jumlah tersebut, total 584.912 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 86,4%, total kasus aktif yang dirawat atau isolasi 82.687 orang dan total 9.462 orang tercatat meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,4%.[met]