PM Trudeau Sebut Serangan terhadap Satu Keluarga Muslim sebagai Aksi Teroris

TRANSINDONESIA.CO | Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan nyawa tiga generasi sebuah keluarga di London, Ontario, dicabut dalam apa yang disebutnya sebagai serangan teroris yang brutal, keji dan pengecut.

“Tiga generasi keluarga Afzal – Salman, Madiha dan anak-anak mereka, Yumna dan Fayez, serta nenek mereka. Tidak seperti malam lainnya, keluarga ini tidak pernah kembali ke rumah. Nyawa mereka dicabut lewat aksi kekerasan yang brutal, keji dan pengecut. Pembunuhan ini bukan kecelakaan. Ini serangan teroris yang dimotivasi rasa kebencian di hati salah satu komunitas kita.”

Ketika berbicara di majelis rendah parlemen hari Selasa (8/6), Trudeau mengatakan serangan hari Minggu (6/6) itu dimotivasi oleh kebencian dan warga Kanada tidak bisa hanya mengatakan “cukup sudah.” Trudeau menegaskan, “Kita harus mengambil tindakan.”

Trudeau menambahkan, “Kita seharusnya tidak hanya mengatakan – cukup sudah. Kita harus mengambil tindakan. Kita tidak boleh membiarkan bentuk kebencian apapun mengakar karena konsekuensinya akan jauh lebih serius. Kita melihat hal itu di Christchurch. Kita melihat hal ini di tempat-tempat lain di seluruh dunia, dan kini kita menghadapinya di tanah air kita. Saat ini warga Kanada sangat marah atas apa yang terjadi hari Minggu, dan banyak warga Muslim ketakutan.”

Kepolisian Kanada: Pelaku Sengaja Menarget Korban

Pernyataan ini disampaikan Trudeau setelah seorang pengemudi menabrakkan truk pick-up yang dikemudikannya ke arah sebuah keluarga yang beranggotakan lima orang. Empat di antara mereka tewas seketika, seorang lainnya dalam kondisi serius. Insiden ini dinilai sebagai serangan yang disengaja, yang menarget para korban karena mereka adalah warga Muslim, demikian pernyataan polisi Kanada hari Senin (7/6).

Keluarga besar korban hari Selasa (8/6) mengeluarkan pernyataan yang mengidentifikasi korban tewas sebagai Salman Afzal yang berusia 46 tahun, istrinya Madiha yang berusia 44 tahun, putri mereka Yuma yang berusia 15 tahun dan nenek mereka yang berusia 74 tahun – yang namanya masih dirahasiakan. Anak laki-laki mereka yang hingga kini masih dirawat di rumah sakit, diidentifikasi sebagai Fayez.

Pelaku Diidentifikasi

Pihak berwenang mengatakan Nathaniel Veltman yang berusia 20 tahun ditangkap di tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan terdekat setelah insiden di kota London, provinsi Ontario, Minggu malam.

Polisi mengatakan truk pick-up berwarna hitam yang dikemudikan Veltman menaiki trotoar dan menabrak para korban di sebuah persimpangan jalan.

Veltman, yang kini telah ditahan, menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama. Polisi mengatakan Veltman, yang diketahui sebagai warga kota London, tidak mengenal para korban.

Detektif Paul Waight mengatakan polisi belum mengetahui apakah tersangka merupakan anggota kelompok yang memiliki kebencian tertentu. Ditambahkan, polisi kini bekerjasama dengan polisi federal dan tim jaksa untuk mengkaji kemungkinan dakwaan terorisme. Ia menolak merinci bukti-bukti yang ditemukan yang kemungkinan mengaitkan insiden itu sebagai kejahatan bermotif kebencian, tetapi mengatakan serangan itu memang direncanakan. [em/lt]

Sumber: Voaindonesia

Share