Sang Begawan Berpulang: In memoriam Prof Mardjono Reksodiputro
TRANSINDONESIA.CO | Pagi ini tatkala membaca WA dari Banyu W Guswit: “Innalillahi wainna ilahi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, Prof Mardjono Reksodiputro, SH MA. Tepat pada pukul 05.00 subuh pada hari Jumat, 21 Mei 2021 Apabila ada kesalahan almarhum mohon dimaafkan”.
Hati seakan terkejut dan terbayang kebaikan kesabaran kecerdasan dan kepiawaian sang guru dalam membimbing untuk mencerdaskan para muridnya. Beliau sangat memahami kompetensi para muridnya. Pak Boy banyak orang memanggilnya. Beliau seorang guru sejati. Gaya bahasanya lembut hampir hampir tidak pernah mengeluarkan kata kata dengan nada keras apalagi kasar. Human relation beliau sangat luar biasa. Namun kewibawaan beliau tetap tinggi, para mahasiswa segan bahkan boleh dikatakan “nggregeli” mendengar pertanyaan pertanyaan beliau. Julur lurus hati dan mendidik itulah kekuatan dan keutamaan yang beliau laksanakan dengan konsisten. Tidak ada nampak sedikitpun kejumawaan atau mempersulit. Ketekunan danbkeseriusan beliau nampak pada koreksi koreksi skripsi, tesis maupun disertasi yang dibimbingnya. Tiap tiap halaman ada catatan yang ditulisnya dengan rapi. Menjelaskan dengan perlahan dan sabar sampai murid muridnya benar benar tahu.
Pada suatu saat saya menghadap beliau, dan beliau memerintahkan sesuatu dan saya menjawab dengan kata: “siap”. Beliau bertanya: “mengapa saya menjawab siap”. Saya menjelaskannya: “Siap telah menjadi kebiasaan kami yang tertanam sejak taruna untuk menjawab atau menerima perintah dari pimpinan maupun orang yang dihormati”. “kalau begitu dengan orang tua atau mertua kalau ditanya atau diperintah juga menjawab siap?”. “aduh” pikir saya, supaya tidak berlama lama ditanya, saya jawab lagi: “siap prof”. Beliau hanya tersenyum. Prof Mardjono tegas namun sangat santun dan disiplin.
Keteladanan beliau terngiang ngiang diingatan para muridnya. Pada suatu kuliah beliau memberi tugas untuk menulis paper tentang:
1. Pengaruh budaya militer pada budaya kepolisian
2. Model sistem peradilan pidana (criminal justice system) dengan pendekatan CCM (crime control model) dan DPM (due process model)
3. Membuat kajian police and politic dari bukunya Reiner
4. Diskresi dan korupsi (pendekatan deskresi aktif dan diskresi pasif)
5. Organize crime, trans national crime dan white collar crime
6. Membuat resensi tentang pak Hoegeng sbg polisi sipil dar buku Ramadan KH
7. Alternative gaya pemolisian demgan mengacu pada buku yang disadur Jenderal Polisi (P) Kunarto.
8. Abuse of power yang juga mengacu buku yang disadur Jenderal Polisi (P) Kunarto.
Dari 8 penugasan tersebut Prof Mardjono tidak puas dengan apa yang kami kerjakan dan diperintah mengulang. Sekali itu saya melihat beliau marah. Karena yabg masuk kuliah hanya saya, seakan kekesalan beliau tertumpah kepada saya. Saya dengan senang hati memperbaiki tulisan tulisan saya dalam waktu satu bulan saya mengumpulkan kembali. Ternyata beliau menghargai kerja keras muridnya. Sebagai co promotor beliau selalu terbuka menerima untuk bimbingan bahkan saya diijinkan untuk mencari referensi diperpustakaan pribadi beliau.
Beliau di prodi kajian ilmu Kepolisian UI kami panggil juga kepala sekolah. Para dosen sangat respek kepada beliau.
Sepengetahuan saya tidak ada yang berkonflik dengan Prof Mardjono. Harmoni dalam menjalankan program program pendidikan sangat luar biasa, dari perkuliahan, bimbingan, ujian, seminar hingga wisuda semua tertata sebagaimana yang seharusnya. Suasana belajar juga nyaman dan penuh semangat.
Beliau rajin menulis untuk jurnal maupun dalam berbagai seminar. Prof Mardjono memiliki kumpulan tulisan tentang hukum pidana yang dibukukan kalau tidak salah sampai 6 buku. Prof Mardjono juga ahli di bidang kriminologi, dan ilmu kepolisian. Dalam pengembangan ilmu kepolisian beliau berjuang untuk dapat dikembangkan menjadi tingkat master dan doktoral.
Kegigihan bwliau sangat terasa bagaimana menyatukan para ahli ahli dan pakar untuk mendukung pemgembangan ilmu kepolisian di Indonesia. Prof Satjipto Rahardjo, Prof Awaloedin Djamin, Prof Parsudi Suparlan, Prof TB Rony Niti Baskara, Prof Lobby Lookman, Prof Sardjono Jatiman, Prof Subur Budi Santosa, Prof Harkristuti Harkrisnowo, Prof Adrianus Meliala, Prof Farouk Muhammad, Jenderal Polisi (P) Kunarto, May Jend Pol (P) Wik Djatmiko, Prof Koesparmono Irsan, Prof Azhar Kasim, Prof Leirissa, Prof Iwan Gardono, Dr Ong Hok Ham, Prof Rahayu Hidayat, Dr Felicia Utoro Dewo, Nasti Mardjono MA, Prof Bambang Widodo Umar, Kolonel Polisi (P) M Tain, Kolonel Polisi (P) Ida Ayu Suntono, dan banyak pakar lainya lagi yang bergabung mendukung pengembangan ilmu kepolisian .
Semua berjalan secara harmoni. Prof Mardjono kalau tidak salah 3 periode mempimpin prodi Kajian Ilmu kepolisian Universitas Indonesia. Para mahasiswa beliau sudah bertaburan di mana mana dan menjadi tonggak tonggak kekuatan pengembangan ilmu kepolisian, kriminologi maupun hukum pidana. Selamat jalan pak kepala sekolah sebagai begawan jasamu bagai bunga yangvterus bermekaran dibtaman tamanbilmu pengetahuan. Semoga bahagia abadi di Surga. Aamiin….
Fajar Hari 21 Mei 2021
Chryshnanda Dilaksanakan