Jakarta Tak Pernah Berhenti Kendalikan Banjir

TRANSINDONESIA.CO – Pemprov DKI Jakarta tidak pernah berhenti dan terus bergerak cepat melakukan pengendalian terhadap dampak musim hujan.

Salah satunya dengan membuat kolam olakan air secara bertahap melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta.

Pembuatan kolam olakan air ini telah dilakukan di beberapa wilayah di Ibu Kota guna mengantisipasi dan menampung genangan air sementara di jalan raya saat hujan tiba, yang kemudian akan dialirkan ke sungai atau laut.

Tadi pagi (27/1), usai meninjau lahan pemakaman Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, kami lanjut dengan memastikan arahan Gub Anies Baswedan tentang banjir berjalan dengan benar.

Bersama jajaran, kami meninjau proses pembuatan kolam olakan air di Jalan Boulevard Raya, tepatnya di bawah lintasan moda transportasi massal Lintas Rel Terpadu (LRT), Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pembuatan kolam olakan air ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mengatasi banjir di Jakarta.

Sebanyak 1 unit alat berat, 1 unit dump truck, serta 22 personel pasukan biru dikerahkan di lokasi. Selain  di Kelapa Gading, kolam olakan air ini juga dibangun di hampir di seluruh wilayah Jakarta.

Di mana ada genangan air di jalan, kita kurangi dengan cara membuat olakan-olakan. Khusus di Kelapa Gading, di bawah LRT ini, ada 11 olakan yang dibuat.

Selain gerak cepat membuat kolam olakan air, Pemprov DKI juga terus melakukan berbagai upaya lain, di antaranya kegiatan Gerebek Lumpur atau peningkatkan intensitas pengerukan lumpur guna meningkatkan daya tampung sungai, waduk, situ atau embung secara massal.

Ke depan, pengerukan ini akan terus kita tingkatkan. Yang sebelumnya petugas bekerja sehari 8 jam, akan kita tambah menjadi 16 jam dengan sistem shift. Mudah-mudahan dengan demikian kemampuan daya tampung air lebih tinggi.

Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan terobosan lainnya dalam pengendalian banjir, yakni membuat sodetan kali/sungai. Sehingga bisa mengatur keluar masuknya air agar tidak menggenangi sebuah tempat atau pemukiman penduduk.

Upaya-upaya lain yang sudah dilakukan adalah normalisasi, naturalisasi, kemudian menyiapkan pompa stationer, dan pompa mobile.

Berbagai upaya Pemprov ini tidak akan maksimal jika tanpa partisipasi warga. Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dan berkolaborasi dalam upaya pengendalian banjir. Mari kita tertib, disiplin, tidak membuang sampah sembarangan.

Kita pastikan lingkungan kita selokannya berfungsi dengan baik, dibersihkan/dikeruk. Mari seluruh warga membantu kita semua dengan cara membuat sumur resapan di rumah masing-masing. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka memastikan Jakarta terbebas dari banjir.

Hadir bersama kami tadi pagi: Kasudin SDA Kota Adm. Jakarta Utara Pak Adrian, Kasudin Perhubungan Kota Adm. Jakarta Utara Pak Harlem Simajuntak, Plt. Camat Kelapa Gading Pak Darmawan, Jajaran TNI/Polri, Satpol PP Kota Jakarta Utara, Satpol PP Kelapa Gading, dll.

Terima kasih Ibu dan Bapak semua. Mari terus kita disiplin 3M, memastikan ventilasi udara berfungsi maksimal, rutin berolahraga dan berjemur serta tidur yang cukup.

Terus kita waspada dan siaga penuh terhadap banjir, longsor dan potensi bencana lainnya, pastikan saluran air di lingkungan kita bersih dari sampah, kami yakin dengan gotong royong warga dan doa kita semua, jakarta bisa mencegah banjir, amiiin.

Tolong doakan juga seluruh Ibu dan Bapak kami para petugas di lapangan, mereka adalah pahlawan Jakarta.

Ariza Patria (Wakil Gubernur DKI Jakarta)

Share