Ada Virus Corona Jenis Baru, Gubernur New York Minta Penumpang dari Inggris Dites

TRANSINDONESIA.CO – Truk-truk yang ingin keluar dari Inggris antre sepanjang beberapa mil. Orang-orang yang ingin bepergian menuju ke negara lain juga terjebak di bandara ketika puluhan negara di seluruh dunia memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat terhadap Inggris mulai Senin (21/12) karena munculnya jenis baru virus corona dan tampaknya lebih menular.

Dari Kanada hingga India, satu per satu negara melarang penerbangan dari Inggris, sementara Perancis melarang truk yang datang dari Inggris selama 48 jam ke depan sambil mengkaji kebijakan-kebijakan tersebut.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhir pekan lalu memberlakukan kebijakan penutupan wilayah atau lockdown yang ketat di London dan daerah-daerah di sekitarnya. Menteri Kesehatan Matt Hancock menyebut jenis baru virus corona ini “tidak terkendali.”

Namun, para pakar kesehatan mengatakan bukti-bukti awal menunjukkan jenis baru ini tidak lebih mematikan. Mereka juga menggarisbawahi keyakinan bahwa vaksin yang sekarang ada masih efektif melawan jenis baru ini.

Di Amerika, Gubernur New York Andrew Cuomo menyerukan Amerika untuk melarang seluruh penerbangan dari Inggris. Cuomo mengatakan dia telah meminta maskapai penerbangan dari Inggris ke New York untuk mengharuskan seluruh penumpang melakukan tes Covid-19 terlebih dahulu sebelum terbang.

“Seratus dua puluh negara mengharuskan mereka yang melakukan perjalanan dari Inggris untuk mengikuti uji medis dan hasilnya harus negatif sebelum mereka naik pesawat. Seratus dua puluh negara! Dan Amerika tidak melakukan apapun,” ujar Cuomo.

Ditambahkannya ada tiga maskapai penerbangan dari Inggris yang singgah di bandara-bandara yang dikelola Port Authority of New York dan New Jersey, yaitu British Airwarys, Delta dan Virgin Atlantic. Cuomo mengatakan ketiga maskapai penerbangan itu membawa ribuan penumpang per hari dan bahwa ia telah meminta mereka melakukan uji medis pada para penumpang.

Cuomo mengatakan setidaknya satu maskapai, British Airways, setuju memenuhi permintaannya.

“Permintaan saya sederhana, tolong tambahkan New York dalam daftar 120 negara itu. Mereka mengatakan ‘New York bukan negara.’ Saya jawab, ‘y,a saya tahu, tetapi sebagai Gubernur New York saya minta kalian melakukannya,” ujarnya.

“British Airways telah berbicara langsung pada saya dan mereka secara sukarela sepakat untuk menambah New York dalam daftar 120 negara yang akan melakukan uji medis itu. Mereka akan mulai melakukannya besok (Selasa, 22 Desember).” [em/pp]

Sumber: Voaindonesia

Share
Leave a comment