Pasien Covid-19 Hadapi Efek Jangka Panjang pasca Sembuh

TRANSINDONESIA.CO – Seseorang yang diinkubasi dan berbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu tanpa bergerak, makan, atau berbicara dengan benar telah meninggalkan banyak dampak buruk. Sebagian efek jangka panjang setelah terjangkit virus corona termasuk kelelahan, sesak napas, nyeri otot, sakit kepala, turunnya daya keseimbangan, dan kehilangan memori.

Banyak orang yang tertular COVID-19 yang serius, menghadapi efek jangka panjang itu beberapa bulan setelah meninggalkan rumah sakit.

Salah satunya, Pablo Aguilar, usia 56 tahun di Barcelona. Ia menghabiskan tiga bulan di rumah sakit, satu bulan di unit gawat darurat (ICU). Sudah lima bulan sejak ia meninggalkan rumah sakit.

Pablo Aguilar mengatakan, “Sebenarnya saya terkejut karena saya pikir sekarang ini saya akan berjalan lebih baik. Ternyata efek jangka panjangnya tetap ada … penyakit itu luar biasa. Saya lelah, saya menjadi takut keluar di jalan sendirian. Saya punya anjing kecil dan saya merasa tanggung jawab besar membawa anjing keluar. Saya tidak berani.”

Aguilar adalah bagian dari sekelompok penyintas COVID-19 yang mengikuti program rehabilitasi di rumah sakit umum Barcelona. Kegiatannya meliputi latihan untuk memperkuat otot, dan meningkatkan keseimbangan serta aerobik.

Peserta lain, Eulalia Canela, ibu dua anak dan perawat berusia 49 tahun, terjangkit ketika ia merawat pasien virus. Ia tidak pernah dirawat di rumah sakit, tetapi menderita pneumonia dan harus terbaring di tempat tidur di rumahnya selama sebulan. [ps/pp]

Sumber : Voaindonesia

Share