Mayjen Tugas: RS Covid Wisma Atlet Siap Antisipasi Lonjakan Pasien Covid

TRANSINDONESIA.CO – Sempat menurun, angka pasien Covid-19 kembali menanjak akhir-akhir ini. Sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 terbesar di negeri ini, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran  siap mengantisipasi kenaikan pasien Covid-19.

Mayjen TNI Tugas Ratmono, Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran menyatakan hal tersebut di Jakarta, Senin, 23 November 2020. Sejumlah peristiwa kerumunan massa yang abai menjalankan protokol kesehatan menjadi penyebab pasien Covid-19 di tanah air kembali naik.

“RSDC Wisma Atlet akan mengantisipasi dan bisa menangani dengan baik,” kata Mayjen Tugas Ratmono yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Kekhawatiran Covid-19 kembali melesat bukan isapan jempol. Angka hunian RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sudah mencapai 72,83 persen, mendekati angka puncak sebelumnya di 90 persen. Tower 4 juga kembali digunakan untuk pasien isolasi mandiri setelah sebelumnya sempat ditutup.

Berbagai peristiwa kerumunan massal dimulai liburan bersama pada 28 Oktober-1 November 2020  diduga kuat menjadi pemicu. Masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan agar angka hunian tidak mendekati puncak sebelumnya di angka 90 persen.

“Pasien Covid-19 kembali melonjak dengan angka hunian saat ini 72,83% di tower 6 dan 7,” ungkap Mayjen TNI Tugas Ratmono.

Sedangkan pasien isolasi mandiri di tower 4 dan 5 angka hunian juga merambat ke angka 37,61 persen. “Tower 4 mulai diisi kembali setelah sempat ditutup,” jelas Mayjen Tugas.

RSDC Wisma Atlet saat ini memfungsikan tower 6 dan 7 untuk merawat pasien Covid bergejala sedang dan ringan. Sedangkan pasien tanpa gejala dirawat di tower 4 dan  5.

Sebelumnya pada akhir Oktober 2020, pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang, sempat menyentuh angka terendah sebanyak 32 persen angka hunian di tower 6 dan 7 RSDC Wisma Atlet.

Demikian juga tower 4 dan 5, untuk pasien tanpa gejala, angka hunian terendah sempat menyentuh 17 persen pada bulan Oktober 2020. Turunnya angka pasien tanpa gejala kala itu, membuat tower 4 sempat di tutup.

“Kita bisa mengantisipasi dengan baik karena kita pernah merawat pasien Covid hingga 90 persen angka hunian pada 27-29 September 2020,” cetus Mayjen Tugas Ratmono.

Mayjen Tugas berharap peningkatan tidak kembali menyentuh angka puncak 90 persen tingkat hunian seperti pada tanggal 25-27 September 2020. Untuk itu dia berharap masyarakat senantiasa menjalankan protokol kesehatan untuk mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

“Jangan menganggap enteng Covid-19 karena jika ada yang tertular berpotensi menularkan pada banyak orang. Prinsipnya jangan tertular dan jangan menulari. Mari kita patuh dan disiplin, jalankan protokol kesehatan,” ajak Mayjen Tugas.

Menurut Mayjen Tugas, pemerintah telah mengerahkan segala upaya untuk melenyapkan Covid-19. Salah satunya dengan mendirikan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran yang merupakan salah satu RS Covid terbesar di dunia.

“RSDC Wisma Atlet ini benteng terakhir. Garda terdepannya adalah perilaku disiplin kita semua dalam menjalankan protokol kesehatan,” terang Mayjen Tugas. (Mada Mahfud)

Share