Perjalanan Ini
TRANSINDONESIA.CO – Dalam satu perjalanan, sebelum segalanya, awalnya adalah komitmen. Tak hanya untuk memulai, tapi juga untuk mengakhiri. Komitmen adalah garis start dan garis finish
Syahadat itu komitmen, janji yang terucap sebelum segalanya. Ia bagai biji yang terkandung padanya akar, batang, daun, bunga, dan buah. Komitmen adalah segala-galanya
Dalam cinta, komitmen itu mewujud dalam pernikahan. Bersama dengannya ada pengorbanan, kejujuran, perlindungan, kasih sayang, kenyamanan, dan ketenangan
Sebelum berbentuk perbuatan, komitmen itu harus terucap lewat lisan. Sebab lisan itu lebih ringan dari amal, bila yang ringan saja sulit, maka yang berat akan lebih menyiksa
Sebagian sahabat dipanggil muhajirin sebab komitmennya untuk meninggalkan semua tersebab Rasulullah. Sebagian lagi dipanggil anshar sebab komitmen mereka menerima Rasulullah
Tanpa komitmen, tak ada yang bisa diharap dari lelaki, sebab komitmen adalah kejantanannya. Tanpa komitmen, tak ada nilainya wanita, sebab komitmen adalah kehormatannya
Maka Allah menasihati kita, “Dan bila kamu telah berkomitmen, maka bertawakal-lah kepada Allah”. Maka bagaimana tawakalnya orang tanpa komitmen? Tulislah mustahil
Maka jangan bilang cinta, andai berkomitmen saja tak mampu. Maka jangan berindah-indah angan, andai berkomitmen saja masih malu-malu. Bacalah tak mungkin.**
Felix Siauw