Grup Band Legendaris LOCHNESS Rilis Album ‘Pulih’, Terkait Corona dan Karya
TRANSINDONESIA.CO – Mendengar nama Lochness, penikmat musik di Tanah Air akan teringat pada grup band rock yang popular dengan lagu-lagu inspiratif dan motivatif dalam menjalani kehidupan. Beberapa karya lagu telah melegendakan nama Lochness di belantika musik Indonesia, seperti lagu Menapak Jalan, Langkahku, Mengapa Kau Pergi, dan Selingkuh Depan Mata.
Menjadi salah satu grup band legendaris di Tanah Air dan popular di Asia Tenggara, tak membuat Lochness berhenti berkarya. Grup musik asal Kota Bandung ini baru saja merilis album lagu ke lima, bertajuk Pulih, berisi 9 lagu manis, berjudul; Pulih, Tegar, Petuah, AttaQid, Pejuang Subuh, Kumentari, Selingkuh Depan Mata, Cleopatra, dan Pulih (Minuseone). Lagu Pulih jadi salah satu lagu andalan pada album ke lima Lochness, videoklip-nya lagu Pulih resmi dirilis pada 13 September 2020 di kanal YouTube Lochness by KIK Enterprise.
Formasi Lochness pada album Pulih diisi oleh Andre Gustian (lead vocal), Ray Hendraman (lead guitar), Roodey Aboed (bass), dan Handi (drum).
Andre Gustian saat kami wawancarai melalui akun WhatsApp-nya pada Senin (21/9/2020) mengatakan, “Lagu Pulih ditulis oleh Tubagus Lucky, bercerita tentang sebuah pengalaman hidup yang nyata. Kata pulih sangatlah luas sekali apalagi dunia kita khususnya Indonesia sedang dilanda wabah virus Covid-19. Yang dampaknya rakyat menangis Ekonomi terkikis hampir habis. Pengangguran dimana mana. Dengan meluncurnya Lagu Pulih ini semua bisa mendengar dan menjadi suatu power semangat lagi berharap untuk berkarya. Semua bisa semangat lagi.”
Andre Gustian juga menyampaikan pesan untuk sahabat dan fans Lochness di manapun berada khususnya di Indonesia, semoga kehadiran album Lochness yang ke lima bisa jadi inspirasi dan semangat dalam menjalankan kehidupan habluminanas dan Habluminallah. Album ke lima Lochness, liriknya lebih banyak mengarah ke; berkarya, bersosialisasi, bertakwa, keimanan kepada Allah SWT. Insyaallah, para sahabat dan fans Lochness bisa jadi seorang hamba Allah yang bertakwa dengan istiqamah.
Menurut Andre Gustian, album Pulih mengusung musik beraliran slow rock, hard rock, dan heavy metal modern, dalam harmonisasi yang tetap bisa dinikmati oleh para pendengar Alasan mereka mengemasnya begitu karena masyarakat Indonesia masih lengket dengan musik slow rock atau musik yang komunikatif.
Sementara itu Ray Hendraman mengatakan, “Alasan band Lochness memuat unsur religi pada album ke lima karena ini adalah band lama, tentunya usia kita sudah pada tuwir, he he he. Kami yang diberikan karunia oleh Allah SWT lewat seni, kami manfaatkan sebagai alat untuk bersilaturahmi dengan semua kalangan dan menyampaikan pesan-pesan agama lewat musik dan lirik kami. Kelak kami akan ditanyakan salah satu perkara perihal apakah usia ini dipakai untuk bermanfaat dalam kebaikan atau kemaksiatan? Dengan menyampaikan lewat lirik dan lagu tentunya ada manfaat bagi kita dan umumnya bagi audiens lochness.”
”Tugas kami hanya mengajak dan belajar menyampaikan, karena secara keilmuan kami juga terbatas, tapi dengan menjalankan perintah Allah yaitu berdakwah, atau mengajak dalam kebaikan, akan Allah sempurnakan ilmu dan digugurkan dosa-dosa kita. Pesan dalam album ke lima kami, terutama pada lagu pejuang subuh. Ini wasiat buat kami supaya ada tanggungjawab dengan konsekuensi lagu yang dibuat, umumnya untuk rekan-rekan musisi dan pendengar lainnya, atau sahabat balad Lochness, pentingkan shalat berjamaah meskipun subuh cuma 2 rakaat, tapi masih banyak yang belum tergerak hatinya untuk shalat berjamaah subuh, dan tentu tidak hanya subuh saja. Fadilah subuh ini adalah lebih baik dari seisi dunia, dan kita dijaga, diselamatkan, dilindungi sampai shalat subuh ke subuh lagi. Semoga dengan lagu Pejuang Subuh ini lebih semangat dan tergerak untuk bisa mengamalkannya,” kata Ray Hendraman.[Muhammad Fadhli]