Kota Sorong Dilanda Banjir dan Longsor, Tiga Orang Meninggal
TRANSINDONESIA.CO – Bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor kembali menelan korban jiwa. Kali ini banjir dan longsor Kota Sorong, Papua Barat, mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Banjir dan longsor terjadi pada Kamis (16/7/2020), pukul 21.33 waktu setempat. Kejadian tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi beberapa jam sebelumnya. Banjir melanda lima kecamatan, yakni Sorong Utara, Sorong Timur, Malaimsimsa, Sorong Barat dan Sorong, mengakibatkan tiga warga lain luka-luka.
“Banjir mengakibatkan adanya rumah sakit yang terendam. Pantauan di lapangan mencatat tinggi muka air antara 50 hingga 100 cm, sedangkan dampak lain masih dalam pendataan BPBD setempat. Beberapa akses jalan tidak dapat dilalui karena banjir dan longsor,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya diterima redaksi, Jumat (17/7/2020).
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Sorong telah melakukan kaji cepat koordinasi dengan instansi terkait, seperti Basarnas, TNI dan Polri. Tim gabungan melakukan evakuasi korban dengan menerjunkan perahu karet.
“Dilihat dari bahaya banjir berdasarkan InaRISK, sebanyak 4 kecamatan berada pada kategori risiko sedang hingga tinggi. Jumlah populasi terpapar bahaya ini mencapai 95.665 orang. Sedangkan bahaya longsor, sebanyak 5 kecamatan pada kategori yang sama dengan jumlah populasi terpapar sebanyak 5.492 orang,” katanya.
Berdasarkan prakiraan BMKG terhadap hujan dasarian II – III Juli dan I Agustus 2020, wilayah sorong masih berpotensi pada curah hujan menengah hingga tinggi.
Kondisi ini perlu disikapi oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi ancaman bahaya hidrometeorologi,” tutupnya. [ppb]