Pemudik Langsung ODP, Karawang Tetap Zona Merah

TRANSINDONESIA.CO – Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, dr. Fitra Hergyana menyesalkan masih membandelnya sejumlah masyarakat Karawang yang berkumpul dan ‘piknik’ ke tempat wisata di beberapa titik di Karawang, Jawa Barat.

Padahal, tempat wisata diketahui sudah ditutup oleh pemerintah demi mencegah kerumunan massa yang membuat penyebaran SARS-CoV-2 tidak terkontrol dan sulit ditracing.

“Saya dapat kabar di beberapa tempat wisata yang ditutup, dikunjungi oleh masyarakat. Padahal tujuan kami menutup untuk menekan laju Covid-19,” katanya, Senin (25/479/2020).

Padahal, kondisi di Indonesia secara umum masih terjadi penularan dan peningkatan kasus setiap harinya. Meski di Karawang sudah nihil pasien, namun karena penularan sudah terjadi di mana-mana, maka gugus tugas bersiap untuk menghadapi kemungkinan adanya kasus terkonfirmasi positif.

“Kita tidak mau itu terjadi. Tapi antisipasi perlu dilakukan. Maka kami sangat berharap, masyarakat agar sadar jika virus corona ini masih ada. Kita belum bebas corona,” tandas Fitra.

Dalam waktu dekat diprediksi ada gelombang arus balik dari para pemudik yang tetap nekat pulang ke kampung halamannya. Dijelaskannya, gugus tugas akan berkoordinasi hingga tingkat RT/RW. Agar para pemudik yang nekat dan kembali ke Karawang langsung ditetapkan menjadi ODP. Karena adanya transmisi di daerah-daerah asal para pemudik, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur ataupun kota-kota di Jawa Barat.

“Kita perlu sadar bahwa setiap harinya selalu ada penambahan ODP, PDP dan reakti.Menandakan bahwa Karawang belum bebas dari corona,” ujar dr. Fitra.

Sementara, update perkembangan Covid-19, belum ada penambahan pasien positif. Untuk data reaktif rapid tes, ‎berjumlah total 247 orang, sembuh 194 orang, masih dalam observasi 29 orang dan meninggal dunia 24 orang.

Pasien dalam pengawasan (PDP) total 346 orang, selesai 285 orang, masih dalam pengawasan 34 orang dan meninggal dunia 27 orang. Orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 4.803 orang, masih dalam pemantauan 942 orang, selesai pemantauan 3.857 orang dan meninggal dunia 4 orang. OTG total 788 orang, selesai 613 orang dan masih dalam pemantauan 175 orang.

“Dalam beberapa hari terakhir, kami dapat kabar duka, adanya pasien PDP, ODP atau yang hasilnya reaktif meninggal dunia. Kami turut berduka cita,” ujar dr. Fitra.

Tetap Zona Merah

Fitra Hergyana meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan patuh menjalani protokol kesehatan, meski di Kabupaten Karawang, sudah 100 persen kesembuhan Covid-19.

Hal itu karena laju penambahan reaktif rapid test, pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) terus bertambah setiap harinya. Tak hanya itu, adanya kasus meninggal dunia dari pasien yang reaktif, PDP ataupun ODP juga masih terjadi.

dr. Fitra juga menjelaskan bahwa Kabupaten Karawang masih jadi wilayah zona merah. Dijelaskan dr. Fitra, Karawang masih zona merah karena setiap harinya selalu bertambah ODP, PDP, OTG dan hasil reaktif rapid tes terus terjadi.

Meski belum ada penambahan kasus terkonfirmasi positif, atau hasil positif dari uji swab, Karawang tetap zona merah. “Kabar Karawang sudah keluar dari zona merah itu tidak benar. Karena pusat ataupun provinsi masih menetapkan Karawang zona merah,” kata dr. Fitra.

Ia menuturkan, ada 8 indikator penilaian penetapan zona dan keberhasilan dari pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kedelapan indikator itu adalah laju ODP, PDP, kesembuhan, kematian, transmisi, pergerakan, reproduksi (penularan dari satu orang ke orang lain) dan terakhir geografi.

Perlu dicatat, bahwa ada pasien status PDP yang meninggal dunia namun belum sempat di uji swab. Oleh karena itu, sesuai dengan protokol pemakaman, jenazah harus dimakamkan sesuai standar pemakaman Covid-19. Untuk itu, ia berharap masyarakat bisa menahan diri untuk tidak dulu berkumpul dan tetap menggunakan masker.

Untuk update perkembangan Covid-19 di Karawang, saat ini belum ada penambahan pasien positif Corona. Sementara, data pasien reaktif rapid test total 247 orang. Dengan rincian selesai isolasi 194 orang, masih observasi/perawatan 30 orang, dan meninggal dunia 23 orang.

PDP berjumlah 344 orang, 285 orang sudah sembuh, masih dalam pengawasan 34 orang dan meninggal dunia 25 orang. ODP total terdata 4.779 orang, selesai 3.799 orang, masih dalam pemantauan 977 orang dan meninggal dunia 3 orang.

Orang tanpa gejala atau OTG total 781 orang, selesai pemantauan 604 orang dan masih dalam pemantauan 177 orang. “Kita harus benar-benar maksimalkan PSBB tersegmentasi ini untuk menekan laju penularan dan penambahan ODP, PDP ataupun OTG,” tegas dr. Fitra. [syf]

Share