TRANSINDONESIA.CO – Kartini nama yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberadaannya terbelenggu tradisi. Namun jiwa patriotismenya terus berkobar. Ia memulai dengan segala keterbatasannya.
Mengembangkan pemikirannya dalam surat-surat yang menunjukkan beta besar cinta dan bangganya bagi kaumnya. Perjuangannya bukan hal yang mudah. Tentu tantangan hambatan bahkan ancaman terus saja membelenggu cita citanya.
Kartini bukan profesor, bukan bergelar doktor namun keneranian dan kegigijannya berdampak luas dan luar biasa hingga emansipasi wanita terangkat sederajat dengan kaum laki laki. Kartini namanya dikenang sepanjang masa. Ia memulai kelasnya dari selasar belakang Pendopo Kabupaten Jepara. Tidak ada yang istimewa secara fisik namun jiwa patriotik Kartini dan saudari saudarinyalah yang membuat istimewa tempat itu. Para peserta didik kaum wanita yg belajar tanpa kursi. Lesehan duduk di lantai.
Kartini menuliskan gagasannya dalam surat surat yang dikirim ke sahabatnya keluarga anendanon. Surat demi surat terus dikirimkannya. Keluarga abendanon inilah yang mampu melihat Kartini sebagai rajawali yang layak terbang mengangkasa. Bisa dibayangkan betapa besar cinta dan kasih keluarga abendanon kepada Kartini. Di masa itu berjuang mengedit dan menyusun surat surat Kartini menjadi buku. Tulisan tulisan Kartini diabadikan dan terus menyebar ke mana mana.
Pemikiran Kartini yang menjadi ruh atas perjuangannya “Habis Gelap Terbitan Terang”. Judul yang begitu menyentuh dan menyadarkan bahwa Kartini Rajawali dari Jepara yang menginspirasi dunia. Sayang, Bangsa ini lebih senang menghafal dongeng siapa Kartini dan dengan pujian pujiannya dibanding menghayati pemikiran dan gagasannya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Buku tulisan Kartini hampir hampir hanya dihafal judulnya namun isi dan esenssinya sebatas didongengkan untuk dihafal.
Kartini sang inspirator, motivator, pendobrak tradisi yang begitu kuat. Iapun bukan pembangkang. Tetap patuh dan iapun berkorban jiwa raganya. Kartini tidak berumur panjang. Namun apa yang menjadi perjuangannya, pemikirannya, kegigihannya, cita-citanya mencerdaskan kehidupan bangsa mengangkat harkat martabat dan derajat kaumnya terus menggelora. Semoga Kartini Kartini muda terus bermunculan. Kartini memang layak dikatakan harum namanya.**
Jepara Hari Kebangkitan Nasional
20 Mei 2020 di Masa Sulit Pandemi Covid-19.
[Chryshnanda Dwilaksana]